Selain diduga kuat bunuh diri, polisi juga menyebut Editor Metro TV, Yodi Prabowo sempat memeriksakan diri untuk cek HIV ke rumah sakit. Hal itu didapatkan saat petugas memeriksa aliran keuangan Yodi.
"Tentang analisa transaksi keuangan, dengan gunakan debit melakukan pembayaran ke rumah sakit. Pertanyaannya untuk apa uang itu? Dilakukan pemeriksaan laboratorium dan konsultasi ke dokter. Yang ditemui adalah dokter ahli penyakit kelamin dan kulit. Setelah itu disarankan untuk melakukan pengecekan, atas kehendaknya sendiri," tambahnya.
Selain transaksi keuangan pembayaran rumah sakit, tidak ada transaksi yang mencurigakan lainnya. Almarhum juga diketahui positif menggunakan narkoba jenis amfetamin.
Fakta tersebut didapatkan saat polisi melakukan otopsi terhadap jasad Yodi. "Hasil screening narkoba, di dalam urine korban ditemukan amfetamin positif," jelas dokter Spesialis Forensik Instalasi Dokfor Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Kramat Jati, Arif Wahyono.
Amfetamin yang diketahui itu sebagai zat yang kerap ditemui dalam narkoba jenis pil ekstasi. Kandungan ekstasi di dalam tubuh Yodi juga memperkuat dugaan bunuh diri.
"Apa pengaruhnya? Meningkatkan keberanian orang luar biasa. Maka yang harus diukur pengaruh amfetamin terhadap keberanian yang tidak mungkin dilakukan korban," lanjut Tubagus lagi.
Meski polisi sudah membuat kesimpulan, Tubagus mengatakan, pihaknya belum menutup kasus tersebut. Penyidik akan terus menampung berbagai informasi dari berbagai pihak.
"Lalu bagaimana ini perkaranya? Kami tetap membuka diri. Kalau ada memang informasi dan lain sebagainya," paparnya.
Semetara itu, Ibu kandung Yodi Prabowo, Turinah, tidak puas atas kesimpulan polisi. Dia meyakini anaknya tidak bunuh diri. "Saya tidak puas. Saya nggak yakin anak saya bunuh diri. Saya tahu siapa anak saya," kata Turinah.
Dia mengaku keseharian Yodi Prabowo tidak terlihat seperti orang yang depresi. Sebelum pergi meninggalkan rumah, Turinah merasakan ada yang berbeda dari anaknya.
Turinah mengaku anaknya selalu terbuka kepada dirinya. Dia berkeyakinan anaknya tidak mungkin berani mengakhiri hidupnya sendiri.
"Anak ini kalau ada masalah pasti cerita sama saya. Dari yang ringan sampai yang berat, dia pasti ngomong. Saya nggak perlu tanya. Nggak mungkin dia bunuh diri," jelasnya.(rh/zul/fin)