“Kenapa saya katakan bahwa ada 6.200 komisaris dan direksi titipan di BUMN? Logikanya sederhana saja, yaitu karena semua rekrutmen, seleksi dan keputusan untuk posisi direksi dan komisaris dilakukan secara tertutup, maka biasanya titipan-titipan akan terjadi,” kata Adian.
“Bukankah titipan-titipan itu konsekuensi dari tidak adanya sistem rekrutmen yang transparan,” tanya Adian. (one/pojoksatu/ima)