Setelah dua pekan melakukan penyelidikan akhirnya misteri kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo terungkap. Dari olah TKP, hasil labfor, kedokteran forensik, analisa para saksi dan ahli serta CDR, Polda Metro Jaya telah mendapatkan kesimpulan atas kematiannya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7) mengatakan, kuat dugaan kematian Yodi Prabowo bukan karena dibunuh.
Hal itu dipertegas kepolisian dengan adanya fakta dari beberapa penyelidikan yang mengarah Yodi Prabowo meninggal dunia dikarenakan bunuh diri.
“Maka penyidik sampai saat ini berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri,” tegas Kombes Ade dikutip dari pmjnews.
Diberitakan sebelumnya, jenazah laki-laki ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7).
Setelah dicek, jenazah itu merupakan salah satu editor stasiun TV yakni Metro TV bernama Yodi Prabowo.
Dalam penyelidikan polisi, Yodi Prabowo diketahui menerima luka tusukan senjata tajam di bagian badan yakni dada dan leher. (dhe/pojoksatu/ima)