Fabio ”El Diablo” Quartararo tidak hanya menahbiskannya sebagai pangeran kualifikasi, namun juga sebagai lawan baru The Baby Alien, julukan juara dunia bertahan Marc Marquez. Rider Perancis itu kembali mempertontonkan kehebatannya dengan memenangkan MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez, Minggu (19/7).
Pembalap berusia 21 tahun itu mengalahkan Maverick Vinales dan menjungkalkan dominasi Marc Marquez. Start dari posisi start terdepan, Quartararo tak menjalani balapan dengan mudah. Dia gagal start dengan mulus, sempat disalip Maverick Vinales dan Marc Marquez.
Layaknya tokoh animasi “Flash”, Quartararo menjadi yang tercepat setelah melahap 24 lap dengan catatan waktu 41 menit 23,796 detik.
Sementara, The Baby Alien-julukan Marc Marquez- dua kali melakukan kesalahan. Ia yang sempat terpeleset di tikungan 4 pada lap kelima kembali tergelincir di tikungan yang sama di lap ke-22 .
Kecepatan di atas 200 km saat mengejar Maverick Vinales gagal mengontrol ban motor dan terlempar dari motor. Tak ada kesempatan bagi rider Repsol Honda Team untuk melanjutkan balapan kali ini.
Jerez tidak hanya menjadi mimpi buruk bagi Marquez. Rider Yamaha Motor Energy tidak bisa melejit di saat start dan hanya berkutat di posisi kedelapan hingga kesepuluh. Performa Rossi terbilang stagnan di balapan ini karena ia tidak bisa menyusul ke rombongan depan.
Sejatinya, jika Marquez belajar dari kesalahan pertama. Ia sebenarnya bisa naik podium. Setelah terpeleset di lap ke lima, rider Spanyol itu langsung menunjukkan performa luar biasa . Memasuki lap 18, sang juara bertahan sudah berada di posisi enam. Padahal pada lap kelima Marquez berada di posisi terakhir atau 18.
Sayangnya, Marquez harus merelakan podium ini. Semua berkat rasa ngototnya. Bukan Baby Alien kalau tidak nekat. Marquez masih berambisi untuk menyalip Vinales di posisi kedua. Namun, kenekatannya itu berujung fatal. Marquez terpental di Tikungan 4 saat menyisakan empat lap lagi. Di sisi lain, Quartararo sudah lebih cepat dan unggul lebih dari empat detik atas Miller.
Kemenangan ini membuat rekor baru bagi Quartararo. Untuk pertama kalinya, ia menjadi pebalap Prancis pertama dalam 21 tahun yang juara di kelas premier MotoGP. Selain dia, ada Regis Laconi di Valencia pada MotoGP 1999.
Bukan hanya rekor, menjadi juara di Jerez menjadi jawaban atas rasa penasarannya selama ini. Ya, sepanjang musim 2019, Quartararo sempat enam kali merebut pole position. Namun tak satu pun menuai kemenangan."Ini momen terindah dalam hidpu saya dan ini akan terekam selamanya," ujar Quartararo usai balapan saat diwawancarai Motogp.
Kendati demikian, ia merasa ada yang janggal dalam laga ini. Tanpa kehadiran penonton (akibat pandemi korona) membaut tTak ada sorak sorai yang menyebut namanya di saat ia menciptakan rekor baru.
"Rasanya aneh balapan tanpa fans, sejujurnya saya ingin merayakan bersama mereka. Tapi balapan ini untuk mereka, untuk semua yang terdampak COVID-19, juga untuk orang tua dan keluarga saya," tandasnya. (fin/zul/tgr)