Satu per satu misteri keberadaan Djoko Tjandra alias Joker selama berada di Indonesia, terbongkar. Setelah surat jalan yang diterbitkan Brigjen Pol Prasetijo Utomo, terungkap juga adanya surat penghapusan red notice yang dikeluarkan NCB Interpol Indonesia.
Selain itu, muncul juga surat keterangan pemeriksaan COVID-19 yang diterbitkan Pusdokkes Polri. Yang terbaru, isi chating kuasa hukum Djoko Tjandra, Anita Kolopaking pun dibongkar di media sosial (medsos).
Yang membongkar adalah akun Twitter @xdigeeembok. Akun anonim itu secara gamblang menyebut Anita punya peran penting terkait pelarian Djoko Tjandra.
Anita disebut bertugas mengurus segala keperluan Djoko Tjandra untuk bisa masuk ke Indonesia. Yakni mengurus pembuatan KTP, paspor, melobi Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Nanang Supriatna sampai membuat surat jalan melalui eks Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri, Brigjen Pol Prasetijo Utomo.
Tak hanya itu. Anita juga berperan mengelola anggaran operasional perencanaan dari Djoko Tjandra. Akun anonim itu menyebut total Djoko Tjandra menghabiskan Rp4 milliar untuk bisa mengurus semua keperluannya di Indonesia.
Tak hanya menyebut, akun itu juga menampilkan foto-foto percakapan Anita dan Joker. Masih menurut akun anonim tadi, mereka berkomunikasi melalui Telegram. Nama Djoko Tjandra dalam foto tersebut tertulis: Joe.
Terkait hal ini, Anita Kolopaking, langsung bereaksi. Kamis (16/7), dia memberikan klarifikasi ke Mabes Polri. Awalnya, Anita disebut-sebut akan melaporkan akun Twitter @xdigeeembok ke polisi.
Sebab, dia mengaku ponselnya telah diretas oleh orang tak dikenal. Namun, kedatangannya ke Mabes Polri bukan membuat laporan.
"Ini bukan laporan ya. Kami baru mengklarifikasi penyiaran yang disebarkan oleh El Diablo (akun @xdigeeembok, Red). Sekarang lagi proses pendalaman," ujar Anita di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (16/7).
Wanita berhijab itu mengakui foto yang beredar di akun El Diablo tersebut adalah benar. Namun, lanjut Anita, informasinya tidak seperti itu.
Menurutnya, fotonya benar. Tetapi, isi beritanya lain. "Karena itu, kami klarifikasi ke sini," imbuhnya.
Anita menegaskan ponsel miliknya telah diretas orang tak dikenal. Dia menyebut akun tersebut ingin merusak nama baiknya. Capture foto dan video terkait percakapannya dengan Djoko Tjandra yang disebar melalui akun Twitter merupakan pembunuhan karakter.
"Tujuannya pembunuhan karakter. Fitnah yang dibuat dengan order by design," paparnya.
Dia mengklarifikasi kehadiran Djoko Tjandra di Indonesia. "Kehadiran Pak Joko Tjandra jelas tidak diinginkan. Termasuk tidak menghendaki adanya Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Djoko Tjandra. Karena itu, saya diserang dengan membangun opini di masyarakat. Caranya memfitnah saya. Tetapi, saya meyakini semua ini akan terungkap dengan berjalannya waktu," ucapnya. (rh/zul/fin)