Denny Siregar ditantang Santri Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Agus Khoirul Anam (18) untuk menemuinya di Tasikmalaya. Agus adalah salah satu santri yang ada dalam foto postingan Denny Siregar dengan tulisan ‘Adek-adekku Calon Teroris yang Abang Sayang’.
Agus sendiri telah memenuhi panggilan Polresta Tasikmalaya untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus Denny Siregar, Selasa (14/7). Menurut Agus, secara pribadi dia akan memaafkan Denny Siregar, jika berani datang ke Tasikmalaya menemuinya untuk meminta maaf langsung.
“Sebaiknya dia (Denny Siregar) gentle lah datang ke Tasik dan akan kita sambut baik-baik. Saya ingin bertemu dengannya,” kata Agus usai menjalani pemeriksaan.
Meski dia bersedia memaafkan Denny, tapi proses hukum harus tetap berjalan dan ditegakkan. “Kalau misalnya dia gentle dengan hati terbuka berlapang dada Insya Allah kita akan memaafkannya. Tapi proses hukum harus berlanjut dan ditegakkan,” tambah Agus.
Warga Lampung ini mengaku sangat malu dengan tudingan Denny Siregar yang menyebutnya sebagai ‘calon teroris’.
“Siapa yang mau dibilang calon teroris? Tak ada yang mau disebut seperti itu. Jelas kaget saya dan malu. Saya awal tahu dari beranda di Facebook teman, teman seperjuangan di pondok. Saya ada di foto itu di sebelah pojok kiri belakang,” tuturnya.
Menurut dia, proses hukum terhadap Denny Siregar harus tetap berjalan karena tudingan tersebut telah diketahui publik secara umum.
“Keluarga saya juga syock. Dan saya murni tak ada dorongan dari pihak lain melaporkannya. Proses hukum harus tetap berjalan dan ditegakkan,” pungkas Agus.
Sekadar diketahui, pada 27 Juni, Denny Siregar memposting tulisan di Facebook yang intinya menghina dan memfitnah para santri Tahfidz Alquran Daarul Ilmi. Tulisan Denny Soregar itu berjudul ‘Adek2ku Calon Teroris yg Abang Sayang’.
Denny juga memposting foto para santri Tahfidz Alquran Daarul Ilmi. Padahal, foto tersebut diambil ketika sedang mengikuti aksi 313 di Jakarta.
Pimpinan Ponpes Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, Ustadz Ahmad Ruslan Abdul Gani mengatakan, postingan Denny tersebut merupakan penghinaan bagi pesantren Tahfidz Alquran Daarul Ilmi, keluarga santri, para pengajar dan umat Islam Kota Tasik.
“Tentu itu penghinaan serta pencemaran nama baik pesantren. Pihak keluarga santri juga tentunya kecewa,” tegas Ustaz Ahmad Ruslan Abdul Gani.
“Kami juga marah serta merasa terusik dengan semua pernyataan Denny. Kita akan proses sampai benar-benar Denny dijebloskan ke penjara. Jangan main-main dengan Tasik,” pungkasnya. (rezza rizaldi/radartasik/pojoksatu)