AC Milan vs Parma, Tak Ada Ibra, Rebic Pun Jadi

Rabu 15-07-2020,07:00 WIB

Sikapnya yang arogan dan kerap sesumbar memang lekat dengan sosok Zlatan Ibrahimovic.

Berkali-kali merasakan kepahitan atas deretan hasil minor AC Milan, toh bomber kelahiran Malmo, Swedia, 38 tahun silam itu tak peduli. Ia tetap tampil dan menepis semua umpatan publik terhadap dirinya.

Namun siapa sangka jika Ibra (sapaan Zlatan) mampu membungkam prasangka buruk publik setelah mempecundangi Juventus 4-2, Rabu (8/7) dini hari lalu. Momen itu menjadi pembuktian bahwa eks bomber Inter itu tak lagi dipandang sebelah mata.

Kontribusi dua golnya menjadi titik balik pengaruhnya yang besar bagi Il Rossoneri (julukan Milan). Sejak restart musim Serie A pertengahan Juni lalu, Ibra telah berkontribusi empat gol dari sembilan gol yang sudah dicetak AC Milan.

Gol-gol tersebut dicetaknya saat menghadapi dua klub papan atas, Juve dan Lazio. "Jika saya sudah berada di sini (San Siro) sejak September lalu (musim Serie A dibuka), mungkin AC Milan sudah berpesta Scudetto," ujarnya kepada Gazetta Dello Sport dilansir dari Football Italia.

Pernyataan tersebut bukan tanpa bukti. Setelah bergabung dengan AC Milan, Januari silam, perannya di barisan depan pasukan merah hitam sangat sentral. Dilansir dari Whoscored, persentase kemenangan Rossoneri meningkat saat Ibra diturunkan perdana di giornata ke-18.

Dari 35,2 persen kemenangan hingga pekan ke-17 meroket menjadi 57,1 persen dalam 14 gionata terakhir. Peningkatan ini bisa bertambah saat Milan bersua dengan Parma dini hari nanti. (Live Bein Sport 2, Pukul 00.30 WIB).

Usia Ibra yang hampir mencapai kepala empat tak bisa dipungkiri ikut menurunkan performanya. Sosok Ibra tak bisa lagi disamakan saat ia membela Milan pada musim 2010-2012. Saat itu, Ibra mengoleksi 56 gol dari 85 laga di semua kompetisi.

Bagi allenatore AC Milan Stefano Pioli. Sosok Ibra tetap menjadi menjadi protogonis-andalan- di lini depannya. AC Milan pun tak kehilangan ketajaman di lini depan. Masih ada Ante Rebic. Bomber yang dulu dicadangkan, kini menjadi predator.

Saat ini, penyerang kelahiran Split, Kroasia, 26 tahun silam itu telah mengoleksi 10 gol. Perolehan golnya belum tergantikan sebagai mesin gol, termasuk Ibra sekalipun.

Bahkan, ketika AC Milan menundukkan Juventus, Rebic turut menyumbangkan satu gol dan satu assist.

"Rebic sudah berkembang, dia tak hanya kuat secara fisik tetapi juga memiliki skill teknis. Dia harus membiasakannya, saya pikir dia lebih seperti striker pertama atau kedua ketimbang winger," ujar Pioli.

"Dia memiliki kualitas, jika dia mempertahankan sikap ini dia pastinya bisa bermain bagus," tandasnya menanggapi sosok penting dari timnas Kroasia yang melaju hingga final Piala Dunia 2018. (fin/zul/tgr)

Tags :
Kategori :

Terkait