Warga Desa Sokawangi dan Asemdoyong Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, kembali menerapkan ibadah di rumah atau meniadakan aktivitas di masjid untuk sementara. Langkah ini diambil menyusul wilayah itu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Juru Bicara Penanggulangan Covid-19 Pemalang Tutuko Raharjo mengatakan, keputusan itu sudah melalui musyawarah antara gugus tugas di tingkat desa dan kecamatan, serta tokoh masyarakat.
"Sudah dari Jumat kemarin, warga di dua desa kembali menerapkan ibadah di rumah, dan akan berlangsung selama 14 hari. Diharapkan upaya tersebut bisa memangkas mata rantai penularan Covid-19," katanya, Selasa (14/7).
Tutuko mengungkapkan, untuk di Klaster Sokawangi terdapat lima orang yang terkonfirmasi positif virus corona. Sedangkan di Asemdoyong, terdapat empat orang yang kini masih menjalani perawatan.
"Untuk di Asemdoyong, tiga orang bukan warga Pemalang, hanya saja berdomilisi di sana," tambahnya.
Menurutnya, pantauan dan penelusuran terhadap kerabat maupun keluarga pasien masih terus dilakukan melalui tes cepat atau rapid test antibodi. Bila kemudian hasilnya ada yang reaktif, akan ditindaklanjuti lewat uji swab.
Diketahui sat ini, kasus total positif Covid-19 di Pemalang berjumlah 59 orang, rinciannya 35 orang sembuh, 21 pasien masih dirawat dan 3 orang meninggal dunia. Pihaknya pun mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, dan tetap menjaga kontak fisik dengan orang lain. (sul/ima)