Sempat mereda, isu reshuffle yang menyeret nama Erick Thohir kembali menyeruak.
Hal ini menyusul postingan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang menulis pernyataan di akun Instagramnya yang menyiratkan kesiapannya dicopot.
“Saya selalu mengatakan kita harus siap diangkat dan siap juga jika harus dicopot. Karena kita semua adalah pembantu presiden.”
Diketahui, pernyataan Erik itu menyusul desakan laporan relawan Jokowi-Ma’aruf yang tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) ke Ombudsman RI terkait dugaan maladministrasi dan KKN.
Menurut pengamat politik, itu merupakan respon Erick Thohir bahwa dirinya cuek terhadap semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.
Demikian disampaikan oleh pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun dikutip Pojoksatu, Jakarta (14/7).
Meski itu standar, lanjut Ubaidillah, pernyataan Erick tersebut memiliki bobot narasi politik karena bertepatan dengan isu reshuffle meningkat.
“Tafsir lurusnya bisa dimaknai bahwa Erick Thahir mau menyatakan bahwa dirinya tidak punya beban politik, bekerja sesuai tugasnya sebagai menteri BUMN,” tegasnya.
Ubaidillah menuturkan itu juga merupakan warning bagi Jokowi agar tidak ragu-ragu melakukan perombakan kabinet di jajarannya.
“Jadi Pak Erick Thohir semacam siap-siap jika kemudian harus di-reshuffle,” tukasnya. (muf/pojoksatu/ima)