Setelah ditegur Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo atas keikutsertaannya dalam acara gowes massal dan dangdutan, Bupati Brebes Idza Priyanti sekarang harus bersiap menerima panggilan dari Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Brebes Sukirso.
Pansus ikut menyayangkan sikap bupati yang menghadiri gowes massal di Desa Kalijurang Kecamatan Tonjong, Minggu (12/7) lalu. Padahal, Pemkab Brebes telah mengeluarkan peraturan Bupati Brebes Nomor 54 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru, Pada Kondisi Pandemi Covid-19.
"Jelas kita menyayangkan aksi itu (bupati menghadiri goees massal dan dangdutan)," ungkapnya saat dikonfirmasi radartegal.com, Senin (13/7).
Pansus Covid-19 DPRD Kabupaten Brebes akan memanggil bupati untuk duduk bersama. Dalam pemanggilan tersebut, nantinya pansus akan mengevaluasi terkait new normal di Kabupaten Brebes.
"Iya nanti kita evaluasilah. Nanti kita undang, kita rapat bagaimana mengevaluasi Kabupaten Brebes yang sudah masuk zona hijau kemudian ada tambah (pasien Covid-19)," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Bupati Brebes Idza Priyanti menghadiri acara gowes bersama di Kecamatan Tonjong. Acara yang dihelat di salah satu lapangan dengan hiburan dangdut dan orgen tunggal itu dihadiri ribuan massa, Minggu (12/7) kemarin.
Dari foto dan video yang beredar, banyak masyarakat yang tidak memakai masker. Jarak antara masyarakat juga tidak mengindahkan protokol kesehatan karena berkerumun.
Bupati Brebes pun langsung menjadi sorotan. Acara yang dihadiri ribuan orang tanpa mengedepankan physical distancing dan protokol kesehatan itu disesalkan banyak pihak. Termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Ganjar menyesalkan acara gowes massal yang dihadiri bupati Brebes itu. Ia pun langsung menegur bupati dan wakil bupati Brebes melalui pesan singkat Whatsapp.
"Barusan saya dilapori teman-teman di Brebes, ada masyarakat dan kades yang lapor saya. Langsung saya lihat berita dan videonya. Lho, Itu kan berbahaya," kata Ganjar, Minggu (12/7).
Ganjar pun meminta bupati Brebes untuk tidak menggelar acara massal dahulu. Sebab, kondisi yang terjadi hari ini masih fluktuatif.
"Ini kan di Jawa masih berkembang (Covid-19). Hampir semua titik, di Jateng, Jabar, Jatim dan DIY juga masih terjadi. Maka ayo kita punya sense soal itu," imbuhnya.
Ganjar meminta bupati Brebes menghentikan semua acara yang menimbulkan kerumunan massa. Ia memerintahkan bupati Brebes memperbanyak aktivitas pengecekan massal, baik rapid tes massal atau PCR.(ded/ima)