Dugaan Editor Metro TV Yodi Prabowo memiliki masalah sebelum ditemukan meninggal dibunuh semakin menguat. Hal ini menyusul penuturan ibundanya.
Menurutnya, editor yang ditemukan tewas diduga karena dibunuh itu menunjukkan gelagat tak biasa.
Hal itu disampaikan ayahanda Yodi, Suwandi, saat menceritakan hari terakhir Yodi berada di rumah, Selasa (7/7).
“Memang kayak bingung kata istri pas hari Selasa, dia ngikutin tumben-tumbenan,” ujar Suwandi.
“Istri saya masak dia ikutin, istri saya ke depan dia ikutin, mungkin dia mau ngomong sesuatu sebelum berangkat itu. Tapi nggak ngomong. Ya boleh dibilang kayak galau-galau. Ada sesuatu yang pengen diomongin,” lanjut sang ayah.
Kegelisahan itu memang terasa berkorelasi dengan beberapa cerita dari orang terdekat, salah satunya kekasih Yodi.
Diceritakan, Yodi punya masalah lantaran ditengarai memiliki hubungan perasaan yang lain dengan rekan wanita satu kantornya.
Maka menjadi mungkin ketika sang ayah mengungkapkan kalau sang anak menjadi sangat dekat dengan Tuhan belakangan ini.
“Salatnya rajin, rajinnya sampe dia ke Masjid Al-Jihad. Dia kalau subuh keluarin motor pakai sarung. Tetangga juga kan sering bareng. Mungkin lebih dari sebulan, yang jelas ibadahnya makin meningkat. Saya lihat perubahannya itu,” katanya, Minggu (12/7).
Yodi, ungkap Suwandi, memang termasuk anak yang pendiam dan tak mudah mengungkapkan persoalan pribadinya kepada orang lain. Apalagi sebagai ayah, Suwandi termasuk pekerja yang berangkat pagi pulang sore, berbeda dengan sang anak yang punya jam kerja berbeda.
“Kalau saya kan kerja normal. Berangkat pagi pulang sore, tapi kalau anak saya kan berangkat sore, pulang pagi. Jadi kalau saya berangkat pagi, pulang sore, sorenya kan nggak ketemu,” tuturnya.
Sehingga, kata Suwandi, kalau pun ada persoalan paling penting yang harus diceritakan pun, ibunya yang akan menjadi tempatnya mengungkapkan curahan hati.
“Paling mamanya, kalau pun ada (curhat),” ungkapnya. (sta/pojoksatu/ima)