"Katanya NKRI sudah jadi negara maju, Lho... malah majunya diakui dunia (katanya). Tapi mobil pejabat negaranya kehabisan bensin di perjalanan. Terus diisi pakai jeriken plastik ketengan di pinggir jalan. Ayo Bully. Siapa yang akan dibully? Silakan netizen lihat," tulis Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain seperti dikutip dari akun jejaring sosial Twitter miliknya, @ustadtengkuzul, Sabtu (11/7).
Ya, Tengku Zul berkicau soal mobil pejabat yang mogok kehabisan bensin. Disinyalir, kicauan tersebut menyindir mogoknya mobil Wakil Presiden Maruf Amin.
Tengku Zul mempertanyakan dunia yang mengakui NKRI sebagai negara maju. Padahal dibilang negara maju, kata Tengku Zul, mobil pejabatnya malah kehabisan bensin di pinggir jalan.
Tengku Zul menyebut mobil pejabat tersebut kehabisan bensin di perjalanan. Kata dia, mobil tersebut diisi menggunakan jeriken plastik ketengan di pinggir jalan.
Saat kritik itu dilayangkan, memang tengah ramai rekaman video mobil Maruf Amin yang tengah mengisi bensin di pinggir jalan. Peristiwa itu terjadi pada 8 Juli ketika kunjungan wapres ke Sukabumi, Jawa Barat.
Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar memberi klarifikasi tentang video berdurasi 8 detik yang beredar di media sosial, tentang mobil Wapres Ma'ruf Amin.
Dalam video tersebut, terekam kendaraan VVIP dengan nomor kendaraan Indonesia 2 mengisi bahan bakar minyak (BBM) memakai jeriken di pinggir jalan.
Menurut Oemar, pengisian BBM memakai jeriken bukan karena kendaraan VVIP berjenis sedan itu bukan karena kehabisan bahan bakar.
"Pengisian BBM dari jeriken dilakukan karena tidak adanya SPBU yang memiliki bahan bakar minyak (BBM) sesuai kriteria mobil VVIP dan bukan karena mobil tersebut kehabisan BBM," ujar Oemar dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (11/7). (suara/ima)