Ancaman sanksi dari Amerika Serikat (AS) menurut Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva tidak membatalkan rencana pembelian Sukhoi Su-35 buatan Rusia oleh Indonesia.
"Rencana (pembelian) ini tidak dibatalkan, dan yang kami ketahui bahwa kontraknya sudah ditandatangani dan semoga akan diimplementasikan," kata Lyudmila menjawab pertanyaan wartawan dalam temu media virtual, Rabu (8/7) kemarin.
Dia menambahkan bahwa tidak ada sesuatu yang baru dari ancaman sanksi tersebut. Pasalnya, AS sudah sering mengancam untuk menjatuhkan sanksi kepada setiap negara yang membeli peralatan pertahanan Rusia.
"Namun, (sanksi AS) tidak pernah mencegah rekan-rekan kami untuk melakukan pembelian itu," tegas Lyudmila.
Lyudmila bahkan menyebut AS tertarik dengan bagaimana Rusia memproduksi peralatan pertahanan dan mungkin merasa terancam. Namun perlu melihat perkembangan situasi ke depannya.
Mengenai pembelian Sukhoi Su-35 buatan Rusia, Lyudmila menjelaskan, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membicarakan hal itu dalam kunjungannya ke Moskow pada akhir Juni lalu.
Prabowo diundang oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu untuk turut hadir dalam perayaan peringatan Hari Kemenangan Rusia ke-75 pada 24 Juni--sebuah pergelaran yang mestinya diselenggarakan 9 Mei namun ditunda akibat situasi pandemi COVID-19.
"Jenderal Prabowo mengunjungi Rusia dan saya tahu bahwa beliau membahas soal (rencana pembelian pesawat Sukhoi) itu," kata Lyudmila. (antara/zul)