Lebih dari setengah juta orang telah kehilangan nyawa karena wabah virus corona (Covid-19) di seluruh dunia. Hampir dua pertiga dari mereka berada di Amerika Serikat dan Eropa.
Menurut penghitungan AFP hingga pukul 05.00 WIB, berdasarkan sumber-sumber resmi, Jumlah kematian akibat wabah Cina itu kini mencapai 500.390 jiwa dari 10.099.576 kasus yang dikonfirmasi secara global.
Amerika Serikat menjadi negara yang paling menderita dengan korban meninggal mencapai 125.747 jiwa, kemudian diikuti oleh Brasil sebanyak 57.622 jiwa dan Inggris 43.550 jiwa.
Penghitungan AFP menggunakan data dari otoritas nasional setiap negara dan informasi yang dihimpun dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Data itu mungkin hanya mencerminkan sebagian kecil dari jumlah aktual infeksi. Karena banyak negara hanya menguji kasus yang paling serius," tulis AFP, Senin (29/6) kemarin.
Sementara itu, Berdasarkan data WHO, kasus Covid-19 di dunia mencatatkan angka tertinggi dalam 24 jam terakhir, Minggu (28/6). Data Johns Hopkins bahkan telah melaporkan data hingga lebih dari 10 juta kasus positif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, penyebaran Covid-19 dua kali lipat dari jumlah penyakit influenza parah yang dicatat setiap tahunnya. Ini dikarenakan banyak negara yang dilanda kesulitan, mengurangi penutupan wilayah (lockdown).
Sementara yang berdampak pada perubahan besar pekerjaan dan kehidupan sosial. Kondisi ini dapat berlangsung selama satu tahun atau lebih sampai vaksin tersedia.
Beberapa negara mengalami peningkatan infeksi. Dampaknya, pihak berwenang mengembalikan sebagian pembatasan. Beberapa ahli pun menilai, virus corona bisa menjadi pola berulang dalam beberapa bulan mendatang dan hingga 2021.
Melansir laman Channel News Asia, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Eropa masing-masing menyumbang sekitar 25 persen kasus. Sementara Asia dan Timur Tengah masing-masing memiliki sekitar 11 persen dan 9 persen, menurut penghitungan Reuters, yang menggunakan laporan pemerintah.
Adapun jumlah kejadian infeksi Covid-19 yang terkonfirmasi di Indonesia per, Senin (29/6) siang, sudah mencapai 55.092 kasus. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan, ada penambahan 1.082 kasus infeksi dalam kurun 24 jam.
Dia menuturkan, pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh sampai kini tercatat 23.800 orang. Artinta ada penambahan 864 pasien. "Berdasarkan pemeriksaan spesimen hari ini, maka kami mendapatkan kasus konfirmasi positif 1.082 orang, sehingga total konfirmasi positif 55.092 orang" ujar Yurianto.
Adapun, total spesimen yang sudah diperiksa hari ini adalah 782.383 spesimen dari 465.683 orang. Ini berarti satu orang bisa diambil lebih dari satu spesimen sebagai sampel.
Berdasarkan sebaran kasus baru, penambahan pasien Covid-19 diketahui tersebar di 21 provinsi. Masih ada lima provinsi yang mencatat kasus baru dalam jumlah tinggi.
Penambahan terbanyak dicatat Jawa Timur dengan 297 kasus baru. Berikutnya, Jawa Tengah mencatat 198 kasus baru. Berikutnya, Sulawesi Selatan dengan 188 kasus baru, DKI Jakarta mencatat 125 kasus baru, dan Kalimantan Tengah dengan 47 kasus baru. (der/zul/fin)