Pada Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional pada 26 Juni, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak dunia untuk memerangi narkoba secara bersama-sama. Sebab narkotika merupakan kejahatan lintas negara.
"Narkotika merupakan kejahatan lintas batas negara dan kejahatan luar biasa. Oleh karena itu, penanganannya harus melibatkan semua unsur masyarakat. Kerja sama internasional sangat diperlukan untuk memutus mata rantai peredaran narkotika," katanya saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Jakarta, Jumat (26/6).
Salah satu upaya untuk memutus rantai peredaran narkoba di Indonesia itu dapat dilakukan dengan menekan pasarnya secara konsisten, yakni mengurangi angka penawaran dan permintaan terhadap narkoba.
"Salah satu sebab terjadinya peredaran narkoba oleh karena masih tingginya supply dan demand. Upaya preventif melalui strategi demand reduction dan upaya penegakan hukum sebagai strategi supply reduction harus terus dilakukan secara konsisten," jelasnya.
Wapres menyebut berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebanyak 275 juta penduduk dunia, atau setara dengan 5,6 persen dari total populasi dunia berusia 15-64 tahun, pernah mengonsumsi narkoba.
Sementara di Indonesia, angka penyalahgunaan narkoba mengalami kenaikan. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2019 naik menjadi 3,6 juta orang. Padahal data tahun 2017 sebesar 3,37 juta orang.
"Data BNN menyebutkan angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun. Tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta. Sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 mencapai angka 2,29 juta," tutur Wapres.
Kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar penyalahgunaan narkoba umumnya berada di rentang usia 15-35 tahun atau dikenal dengan generasi milenial. Jika hal itu terus dibiarkan, maka akan berdampak pada kualitas dan produktivitas masa depan negara.
"Generasi milenial pada dekade mendatang akan muncul sebagai pengganti generasi saat ini. Mereka harus sehat dan produktif. Harus hidup 100 persen dan hidup bahagia tanpa narkoba," ujarnya.
Senada diungkapkan Ketua DPR Puan Maharani. Dia mengajak semua negara terus memperkuat kerjasama global dalam memberantas narkoba.
"Kita jangan pernah lengah melawan narkoba dan jangan pernah memberi ruang bagi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Kita harus lindungi generasi muda dan masa depan bangsa Indonesia," katanya.
Dia mengatakan, perang narkotika bukan terjadi di Indonesia saja, tapi banyak negara menghadapinya.
"Ini kejahatan trans-nasional. Jalur distribusinya bersifat internasional dan saling terkait pelakunya walaupun berbeda negara," ujarnya.
Dia mengingatkan ada daya rusak narkoba bagi kelangsungan bangsa.
"Bayangkan, generasi muda yang kita harapkan menjadi penerus bangsa, rusak hidupnya karena narkoba. Artinya jika generasi muda kita rusak karena narkoba, maka rusak pula masa depan bangsa," katanya.