Aedes aegypti atau Aedes albopictus adalah dua jenis nyamuk yang dikenal sebagai penyebab demam berdarah dengue (DBD) dan cikungunya. Kedua penyakit ini agak sulit untuk dibedakan.
DEMAM cikungunya adalah penyakit dengan gejala demam tinggi dan nyeri tulang persendian. Disebabkan oleh virus chikungunya yang didapatkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti, nyamuk yang sama yang menyebarkan demam berdarah. Pada pasien cikungunya, nyeri persendian mendominasi.
“Pasien akan lebih merasa nyeri pada persendian,”kata Spesialis Ortopedi RS Awal Bros, Dr dr Muhammad Sakti SpOT(K), Rabu, 24 Juni.
Dokter Sakti menyampaikan, demam cikungunya pertama kali ditemukan di Tanzania, Afrika. Pasien akan merasanya nyeri pada persendian dan otot-otot disertai dengan demam tinggi. Suhu tubuh mecapai sekitar 38 derajat celcius. Tetapi tidak dilaporkan adanya kematian akibat virus ini.
Hanya saja, di beberapa negara lainnya, ada dilaporkan kematian tapi jumlahnya kecil. Yang meninggal adalah pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah atau orang tua.
Terpisah, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropis dan Infeksi, RS Universitas Hasanuddin, dr Sudirman Katu Sp PD K-PTI FINASIM mengutarakan, kedua penyakit ini memiliki perbedaan dasar. Cikungunya tidak pendarahan sedang DBD Pendarahan.
Ia juga menjelaskan bahwa Chikungunya Togaviridae Genus Alphavirusm, yaitu nyeri tulang hebat, tidak ada tanda perdarahan, kekebalan seumur hidup, dan belum ada vaksin.
Pada gejala awal, cikungunya menyerupai gejala flu. Kepala berat, hidung tersumbat dan mendadak demam tinggi disertai nyeri sendi. Saat terjadi demikian, dokter Sudirman menyarankan langsung dibawa ke dokter.
Adapun Dengue Flaviviridae Genus Flavivirus (DBD), tidak nyeri tulang tetapi disertai tanda perdarahan. Pasien DBD juga mengalami demam tinggi yang tidak turun lima hingga tujuh hari.
"Infeksinya bisa berulang dan sudah ada vaksin," katanya sembari mengingatkan agar pasien DBD langsung ke dokter karena penyakit bisa berlangsung selama empat hingga tujuh minggu.
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini kerap terjadi di daerah tropis, seperti halnya di Indonesia. Demam chikungunya dan demam berdarah dengue memang mempunyai banyak kemiripan pada tahap awal. (sal/zul)