Beragam komentar bermunculan, usai Menteri BUMN Erick Thohir memposting foto bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Foto itu diambil saat keduanya melakukan pertemuan di kantor Kementerian BUMN.
Salah satunya menjodohkan keduanya untuk berpasangan maju dalam Pilpres 2024 yang akan datang. Keduanya dianggap cocok untuk mengatasi berbagai persoalan yang akan dihadapi Indonesia di tahun-tahun mendatang.
Analis politik dan kebijakan publik Universitas Islam Syech Yusuf, Miftahul Adib berpandangan, jika keduanya berpasangan dinilai cocok. Hanya saja, terlalu prematur untuk membicarakan Pilpres 2024 yang akan datang.
“Melihat dari potensi dua figur ini kalo kita bilang cocok ya cocok. Tetapi yang saya katakan tadi masih terlalu prematur,” kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/6) kemarin.
Selain prematur atau terlalu dini, Adib mengatakan, keduanya yang saat berada dalam pemerintahan harus mendapatkan restu dari pemerintah.
“Makanya kalau memang Prabowo katakanlah begitu (diusung) mewakili faksi pemerintah apa iya juga Erick dipasang untuk mewakili faksi pemerintah. Padahal juga faksi pemerintah masih banyak,” jelasnya.
Walau begitu, kata Adib, bakal paslon ini bisa menjadi alternatif jika memang keduanya akan kawin pada 2024 yang akan datang mampu menandingi Paslon lain yang akan muncul nantinya.
Menurutnya, Prabowo-Erick seperti Prabowo saat berpasangan dengan Sandiaga Uno. “Kemarin perlawanannya cukup lumayan juga itu Prabowo-Uno. Nah ini juga merupakan alternatif untuk tokoh-tokoh yang akan dipasangkan 2024 yang akan datang,” katanya.
Ketiga, Adib melihat riuh rendahnya respon netizen terhadap Prabowo dengan Erick Thohir ini tidak lain bagian dari tes ombak untuk melihat sejauh mana respon publik terhadap bakal paslon ini.
“Saya katakan ini hanya bagian dari tes ombak sejauh mana publik bisa memberikan dukungan dan responnya seperti apa. Atau simpati publik, karena simpati publik ini penting, bahwa politik itu tidak bisa dibangun tiba-tiba,” demikian Adib. (rmol/zul)