Sejumlah warga mengaku berhasil menangkap ikan toman (channa micropeltes) di Perairan Waduk Cacaban Kabupaten Tegal. Mereka khawatir keberadaan ikan predator dari luar Jawa itu akan mengancam ekosistem waduk kebanggan masyarakat Kabupaten Tegal itu.
Ketua Paser Mania Tegal (PMT) Tegal Muhamad Arif mengatakan saat dirinya bersama sejumlah rekan melakukan perburuan di waduk cacaban beberapa waktu lalu. Hasilnya, sejumlah ikan yang mirip dengan jenis gabus itu berhasip ditangkap.
"Kalau dibiarkan bisa tumbuh lebih besar lagi, bisa mencapai panjang 1 meter," katanya, Senin (22/6).
Menurut Arif, keberadaan ikan itu dikhawatirkan akan mengganggu eko sistem di waduk. Pasalnya, predator terbesar kedua dalam family Channidae memangsa semua jenis ikan dan hewan air lainnya.
"Akibat keberadaan ikan itu, saat ini masyarakat di sekitar Cacaban sudah mulai kesulitan mencari ikan tawar konsumsi. Padahal waduk selain sebagai tempat wisata, juga sebagai tumpuan hidup nelayan pencari ikan air tawar,"jelasnya.
Selain toman, kata Arif, di sana juga ditemukan Arapaima Gigas. Ikan predator tersebut juga dikhawatirkan berbiak, menginvasi dan mengganggu keseimbangan komunitas alami di Waduk Cacaban.
“Saya menduga ini ada yang sengaja membuang ikan toman dan Arapaima Gigas. Karena, asalnya bukan dari sini," tandasnya.
Kepala UPTD Pengelolaan Wisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal Ahmad Abdul Khasib mengatakan pihaknya siap bekerja sama dengan PMT untuk membantu masyarakat dalam rangka mengurangi ikan predator di Waduk Cacaban.
“Tujuannya untuk mengurangi ikan predator yang ada disana,” ujarnya. (muj/zul)