Rencana Pembukaan Sekolah di Kota Tegal Harus Cermat

Selasa 09-06-2020,05:40 WIB

Tahun Pelajaran 2020/2021 rencananya akan dimulai 13 Juli mendatang. Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tegal Amiruddin mengatakan, pembukaan sekolah di fase new normal memerlukan pertimbangan yang matang.

Baik dari sisi kesiapan sekolah, guru, siswa, dan orang tua siswa dengan melihat perkembangan kasus Covid-19.

“Saya setuju, kalender pendidikan ada kejelasan, kapan selesai dan kapan mulai. Namun, apabila langsung menerapkan pola lama, masih rawan. Dengan siswa yang berkumpul dalam jumlah banyak di sekolah, dikhawatirkan memunculkan pandemi gelombang kedua,” kata Amiruddin, Senin (8/6) kemarin.

Menurut Amiruddin, pada prinsipnya, pendidikan harus tetap berjalan dan tidak berhenti. Opsi yang bisa diambil yakni dengan tetap melaksanakan pembelajaran daring dari rumah masing-masing.

Untuk mengatasi kejenuhan dan lebih mengefektifkan pembelajaran daring, guru dapat melakukan kunjungan ke rumah untuk memberikan motivasi.

Opsi kedua, pembelajaran di sekolah, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat, baik mewajibkan pemakaian masker, jaga jarak, serta menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, maupun pengecekan suhu. Kemudian, jumlah kehadiran siswa dibatasi 50 persen.

“Anak-anak merupakan usia rentan dan pemahaman menerapkan protokol kesehatannya masih lemah,” ujar Amiruddin.

Pengamat Pendidikan Yayat Hidayat Amir berpendapat, sekolah, guru, siswa, orang tua siswa, dan lingkungan sosial sekolah hendaknya memahami fase new normal sebagai adaptasi kebiasaan baru. Kebiasaan baru tersebut yakni berperilaku hidup bersih dan sehat, sebagaimana yang digariskan dalam protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19.

“Tentu ini berimplikasi luas terhadap keseluruhan komponen sistem dan kinerja sistem pendidikan serta pembelajaran di sekolah,” ungkap Yayat.

Hal terpenting lainnya adalah bagaimana pengambil kebijakan pendidikan, kepala sekolah, dan segenap unsur pelaksana sekolah berikhtiar agar proses dan hasil pendidikan tidak menjauhi standar. Meskipun, hal ini memang tidak mudah.

Peran orang tua siswa juga penting demi memastikan putra-putri mereka benar-benar belajar di rumah. Sebab, pendidikan jarak jauh secara daring tidak mudah dikontrol.

“Tampaknya, dari sisi protokol kesehatan, pembelajaran daring lebih relevan, meskipun perlu monitoring dan evaluasi untuk keefektifannya,” terang Yayat. (nam/wan/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait