Tembak-tembakan, Dua Perampok Mini Market Tewas

Sabtu 06-06-2020,08:40 WIB

Modus yang mereka jalankan adalah berpura-pura menjadi pembeli, dan salah satu pelaku bertindak sebagai pemantau.

"Barang bukti berhasil kita amankan, pertama adalah ada satu senjata api rakitan, dua senjata api airsoft gun, satu senjata tajam badik, dan di TKP (tempat kejadian perkara) pemilik pertama yang meninggal dunia ini kita temukan satu kendaraan roda empat yang menurut para saksi, dikendarai mereka," ujar dia.

Selain itu, Yusri juga mengungkapkan selama pandemi COVID-19, di wilayah hukum Polda Metro Jaya terjadi 21 kasus perampokan minimarket. Sebanyak 19 kasus berhasil diungkap.

"Selama pandemi ini, sudah 21 TKP curat spesialis minimarket. Memang agak tinggi kalau dibandingkan sebelum COVID-19. Tapi dari 21 itu, 19 kasus sudah kami ungkap," katanya.

Dia menjelaskan dua kasus perampokan lain masih dalam penyelidikan kepolisian.

Lebih lanjut Yusri menjelaskan, selain perampokan sepsialis minimarket, selama pandemi COVID-19 juga marak terjadi kejahatan jalan lain. Contohnya pembegalan. Namun dia tidak merinci berapa banyak kasus begal terjadi.

"Banyak pelaku-pelaku memanfaatkan situasi pandemi COVID-19 ini mereka coba untuk melakukan tindak pidana dengan kekerasan dan juga dengan pemberatan yang ada," jelas dia.

Untuk mengantisipasi, pihak kepolisian melalui satuan tugas yang dibentuk telah melakukan pemetaan lokasi dan waktu rawan kejahatan. Hal itu dilakukan untuk memperkuat personel yang melakukan patroli.

Pasalnya, sebelum melancarkan aksinya, para pelaku sudah pasti lebih dulu memantau lokasi yang ideal untuk melakukan perampokan.

Selain pencegahan dari sisi personel, pihak kepolisian juga telah melakukan audiensi kepada asosiasi minimarket yang berbasis di wilayah DKI Jakarta. Mereka diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan selama masa pandemi, misalnya dengan menyiagakan petugas keamanan atau sekuriti.

"Kenapa sasarannya ke minimrket, karena mereka (perampok) anggap di minimarket itu ada uang cash," kata dia.

"Kedua, sistem pengamanannya itu memang lemah, yang ada cuma petugas pelayanan saja yang ada di minimarket. Kalau ada sekuriti di situ mereka tidak akan berani," lanjutnya. (gw/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait