Dikatakannya, khusus pada hari ke-39 Operasi Ketupat atau Senin (1/6) tercatat 8.224 kendaraan terpaksa diminta putar balik di sepanjang Lampung hingga ke Jawa Timur.
"Polda Metro yang paling banyak memutar balik kendaraan, ada 4.208 kendaraan. Lalu Polda Jawa Barat ada 1.659 kendaraan dan Polda Banten sebanyak 1.312 kendaraan," terangnya.
Untuk angka kecelakaan di hari ke 39 Operasi Ketupat 2020, tercatat ada 33 kejadian dengan korban meninggal dunia 11 orang, luka berat tiga orang, luka ringan 69 orang dan kerugian materiil Rp72 juta.
Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono menyebutkan jumlah kendaraan arus balik turun hingga 70 persen pada Operasi Ketupat 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kalau disimpulkan turun sampai 70 persen jika dibanding dengan data tahun lalu," katanya.
Menurut dia, sejak Lebaran hingga H+7 Lebaran (Minggu 31 Mei), tercatat 45.000 kendaraan arus balik yang dihalau oleh petugas.
"Secara keseluruhan, pada arus balik (sejak Lebaran hingga) H+7 ini sekitar 45.000 kendaraan sudah diputar balik yang dari Jawa Timur menuju Jakarta, maupun dari arah Lampung dan Banten," ujarnya.
Data tersebut merupakan akumulasi dari sejumlah titik penyekatan Operasi Ketupat yang dilaksanakan oleh tujuh polda, yaitu dari Jawa Timur hingga Lampung.
Jumlah kendaraan arus balik di sejumlah titik, seperti di Jawa Timur, Semarang, Jawa Barat hingga Jakarta, menurut dia, cukup rendah dengan kendaraan didominasi kendaraan angkutan logistik.
Dikatakannya tak ada antrean kendaraan di sejumlah pos penyekatan.
"Semua terkelola dengan baik. Tidak ada penumpukan di pos-pos penyekatan. Arus (kendaraan) cukup landai," katanya.
Pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 diperpanjang selama sepekan hingga 7 Juni 2020. Operasi Ketupat 2020 sebelumnya dijadwalkan untuk dilaksanakan mulai dari 24 April hingga 31 Mei 2020. (gw/zul/fin)