Tiga pasien positif covid-19 berusaha kabur dari RSUD Regional Sulbar. Dua melarikan diri, sedangkan seorang lainnya berhasil digagalkan.
Mereka nekat kabur karena tidak mendapat kejelasan soal statusnya. Sudah 20 hari dirawat. Ketiganya masih berteman, santri asal Temboro, Magetan, Jawa Timur.
"Itu sudah di karantina di pondok selama 17 hari. Selanjutnya karantina lagi di rumah sendiri lebih 20 hari. Setelah itu dijemput pihak rumah sakit," kata kerabat pasien, Wandi, Jumat (29/5).
Sebelum berhasil kabur, mereka berdebat dengan pihak rumah sakit. Pasalnya, tidak ada kejelasan soal statusnya, setelah tes swab. "Ini ipar saya sudah merasa bosan di rumah sakit, karena tidak ada kejelasan," ungkapnya.
Hingga berita ini dibuat, Jumat (29/5) petang, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid Sulbar bersama kepolisian masih di rumah salah seorang pasien yang kabur di Jalan Abdul Syakur. Mereka terus melakukan negosiasi dengan pihak keluarga, agar pasien kembali dirawat di rumah sakit.
Belakangan diketahui, pasien ternyata tidak ada di dalam rumahnya. Gugus tugas bersama kepolisian pun pulang dengan tangan kosong. Sampai saat ini keberadaan kedua pasien belum diketahui.
Tetangga pasien, Hajrul Malik menerangkan pasien merupakan tetangganya. Dia bahkan sempat menelepon salah satu pasien saat ribut-ribut di RS Regional Sulbar. "Mereka ini marah, tes awal sudah negatif. Ternyata tes swab kedua positif," ujarnya. (rul/dir/zul)