Kurang lebih 10 perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur menghentikan sementara kegiatannya. Hal ini disebabkan tidak berjalannya proyek milik pemerintah maupun swasta akibat dampak virus corona.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal M. Khuzaeni, Rabu (27/5) mengatakan, banyaknya keluhan dari pemilik perusahaan mulai dari Lebaksiu sampai Sesepan yang menghentikan semua kegiatannya langsung disikapi anggota komisi. Anggota Komisi III melakukan kunjungan ke beberapa lokasi dan tidak ada kegiatan di sana.
"Para pemilik perusahaan yang ada di sana menghentikan sementara kegiatannya. Dengan alasan tidak ada pemesanan dari penyedia jasa konstruksi," katanya.
Dengan tidak berjalannya perusahaan tersebut, tambah M. Khuzaeni, menambah banyak pengangguran yang ada di Kabupaten Tegal. Hal ini harus segera disikapi oleh Pemkab Tegal, agar persoalan ini tidak berlarut.
Apalagi kemarin bupati sudah menyampaikan statemen supaya masyarakat berdamai dengan virus corona. Sehingga tidak ada salahnya kalau surat pemberhentian pekerjaan dicabut. Supaya anggaran untuk infrastruktur bisa dikembalikan, sehingga perekonomian dapat segera pulih.
"Ini harus segera disikapi, supaya perekonomian masyarakat kembali membaik. Karena masyarakat masih banyak yang mengandalkan anggaran milik pemerintah," tambahnya.
Untuk itu, lanjut M. Khuzaeni, Komisi III akan segera menyampaikan ke pimpinan dewan tentang persoalan ini. Karena sisa kegiatan pembangunan infrastruktur yang melibatkan banyak pekerja dan saling berkait masih bisa dijalankan karena ada yang belum kena refocusing, sehingga bisa dimulai kembali dengan mencabut surat edaran pemberhentian kegiatan pekerjaan. (guh/ima)