Hampir tiga perempat anak muda merasa lebih cemas tentang masa depan mereka akibat pandemi Covid-19.
Survei Royal Society for Public Health (RSPH) menemukan bahwa 70 persen anak berusia 18 hingga 24 tahun mengalami lebih banyak kecemasan daripada biasanya, dibandingkan dengan 47 persen orang yang berusia di atas 75 tahun.
Secara keseluruhan, anak-anak muda ini mendapatkan hasil kesehatan mental yang lebih buruk selama pandemi daripada rekan-rekan mereka yang lebih tua.
Menurut survei, mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun melaporkan mengalami suasana hati yang buruk.
Hampir dua pertiga (62 persen) dari kelompok usia yang sama mengatakan mereka merasa lebih sering kesepian selama lockdown berlangsung.
Orang di bawah usia 25 tahun juga lebih cenderung bekerja di sektor yang telah ditutup karena pandemi dan bisa menghadapi kecemasan lebih lanjut mengenai kesehatan pribadi ketika mereka diminta untuk kembali bekerja.
"Kehidupan selama lockdown telah menjadi tantangan bagi kita semua, tetapi kami sangat prihatin melihat bagaimana kaum muda justru yang paling rentan mengalami dampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka," kata Shirley Cramer, kepala eksekutif RSPH, seperti dilansir laman Independent, Kamis (21/5) kemarin.
"Kita membutuhkan lebih banyak dukungan yang dirancang khusus untuk kaum muda yang berjuang dalam situasi unik ini," pungkas Cramer. (fny/jpnn/ima)