Dari QRIS sampai Kripto: Indonesia Menuju Keuangan Digital yang Inklusif

Dari QRIS sampai Kripto: Indonesia Menuju Keuangan Digital yang Inklusif

--

TEGAL, radartegal.com - Transformasi keuangan digital di Indonesia terus berkembang dengan pesat. Dari penggunaan QRIS di berbagai lini usaha hingga pengaturan aset kripto yang semakin jelas.

Seluruh inovasi tersebut menunjukkan langkah nyata menuju sistem keuangan yang lebih modern, aman, dan inklusif bagi masyarakat.

QRIS: Sebagai Bukti Nyata Digitalisasi yang Menyentuh UMKM.

Dulu, pembayaran di warung atau toko kecil identik dengan uang tunai. Kini, dengan adanya QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard, hanya cukup satu pindai kode dan transaksi langsung selesai.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan, penggunaan QRIS terus meningkat pesat, terutama di kalangan UMKM yang kini mampu beradaptasi dengan teknologi.

Tak hanya itu, QRIS juga mulai terkoneksi lintas negara seperti Jepang dan Malaysia sehingga dapat membuka peluang baru bagi pelaku usaha kecil untuk bertransaksi lintas negara.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Bank Indonesia dan OJK dalam mempercepat inklusi keuangan dan memperluas manfaat digitalisasi hingga ke pelosok negeri.

Kripto: Dari Tren Menjadi Bagian Sistem Keuangan.

Beberapa tahun lalu, mata uang kripto mungkin terdengar asing bagi banyak orang.

Kini, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mengenal dan berinvestasi di aset digital ini.

Melihat perkembangan itu, pemerintah pun tak tinggal diam. Mulai Agustus 2025, pemerintah berencana menaikkan pajak transaksi kripto dan menghapus PPN bagi pembeli untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan industri dan keamanan pengguna.

Langkah ini menunjukkan Indonesia memilih untuk mengatur, bukan melarang, agar kripto bisa tumbuh sehat dan transparan.

Bahkan, perusahaan global seperti Robinhood berencana masuk ke pasar Indonesia lewat akuisisi perusahaan lokal sebagai bukti bahwa potensi ekonomi digital di Tanah Air terus dilirik oleh dunia.

AI dan Fintech: Teknologi yang Mempermudah, Bukan Menyingkirkan.

Di balik layar, Artificial Intelligence (AI) kini membantu banyak perusahaan fintech dan bank mempermudah layanan keuangan. Mulai dari deteksi penipuan, analisis risiko pinjaman, hingga rekomendasi produk yang sesuai kebutuhan pengguna. 

Namun perlu diperhatikan bahwa AI bukan menggantikan manusia, tetapi sebagai alat bantu agar layanan lebih cepat, aman, dan nyaman.

Pemerintah bahkan tengah menyiapkan peta jalan nasional AI yang akan memperkuat keamanan dan efisiensi sistem keuangan digital Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: