Moment Hari Guru Nasional di Tegal Diselimuti Duka, PPPK SDN Jadi Korban Pembunuhan di Songgom
RUMAH DUKA -Suasana rumah duka korban pembunuhan di Songgom --
TEGAL, radartegal.com - Ironis, Momentum peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang seharusnya dirayakan dengan penuh keceriaan justru diselimuti kabar duka. Seorang guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Tegal justru diduga menjadi korban pembunuhan di Songgom Brebes.
Korban yang diketahui Kusyanto (46), itu ditemukan tak bernyawa di bekas Tempat Penimbunan Kayu Perhutani KPH Balapulang, Desa Songgom, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Senin 24 November 2025. Guru kelas 2 SD Negeri Kalinyamat Wetan 3 Kota Tegal itu, diduga dibunuh lantaran ditemukan luka pada bagian kepalanya.
Sosok Kusyanto, selama ini dikenal sebagai sosok yang dermawan, humble dan pekerja keras. Seperti diungkapkan rekannya, Fatikhi, guru SD Negeri Kalinyamat Wetan 1.
Dirinya, mengaku kehilangan sosok sahabat yang selama ini mudah bergaul dan sering bersedekah. Menurutnya, meski berbeda sekolah, korban akrab dengan semua guru, termasuk dirinya.
BACA JUGA: Mayat Pria di Brebes Ditemukan Warga di Bekas Penimbunan Kayu
BACA JUGA: Korban Pembunuhan di Songgom Ternyata Guru PPPK di Tegal
"Ada momen yang paling membekas di hati kami rekan-rekannya. Almarhum, semasa hidupnya kerap mengajak kami makan bersama," katanya.
Soal kinerja, kata Fatikhi, Almarhum merupakan kepala keluarga yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Selepas mengajar, dia menjadi driver taksi online.
"Saat menunggu penumpang, kadang dia mampir dan berkumpul bersama kami. Suka memberi rokok, mentraktir makan," ujarnya.
Selanjutnya, Fatikhi berharap kepolisian segera mengungkap pelaku dan motif dugaan pembunuhan terhadap Kusyanto. Sehingga, keluarga mendapatkan keadilan.
BACA JUGA: Mayat Pria Tanpa Identitas di Brebes Ditemukan dalam Gubuk Tambak
BACA JUGA: Identitas Mayat Pria Mengapung di Kali Kemiri Tegal Terungkap, Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Hal senada diungkapkan Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono usai bertakziah ke rumah almarhum di Desa Tegalwangi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, Selasa, 25 November 2025. Dirinya berharap kasus itu bisa segera terungkap dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.
"Ini ada indikasi pembunuhan terhadap guru terbaik kami. Karenanya, kami berharap agar Polisi segera mengungkap pelakunya dan memberikan hukuman yang setimpal," ujarnya.
Dedy Yon juga menyampaikan bela sungkawa dan mendoakan yang terbaik bagi Almarhum. Dan berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


