Sejarah Roti Ganep Solo, Oleh-oleh Roti Legendaris dari Zaman Kolonial
Roti Ganep Solo adalah roti legendaris yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. --
Radartegal.com - Bagi masyarakat Solo, nama Roti Ganep bukan sekadar merek, melainkan legenda kuliner yang telah bertahan lebih dari seabad. Berdiri sejak tahun 1881, Roti Ganep Solo dikenal sebagai salah satu toko roti tertua di Indonesia.
Usaha ini dirintis oleh seorang perempuan Jawa bernama Ganep, yang kala itu mulai membuat roti dengan resep yang terinspirasi dari cita rasa roti kolonial Belanda namun disesuaikan dengan lidah lokal.
Pada masa Hindia Belanda, roti merupakan makanan “mewah” yang hanya bisa dinikmati kalangan bangsawan dan kaum Eropa.
Namun berkat kegigihan pasangan Tjang Tiang San dan Auw Like Nio, roti menjadi kudapan yang lebih terjangkau dan diterima masyarakat Jawa.
Hingga kini, cita rasa khas Roti Ganep Solo yang lembut, manis, dan beraroma klasik tetap dipertahankan tanpa banyak perubahan.
BACA JUGA: Dari Telur Asin hingga Abon Ikan Bandeng, Ini 7 Kuliner Brebes yang Cocok Jadi Oleh-Oleh
BACA JUGA: 3 Jajanan Legendaris Khas Tegal, Cocok untuk Teman Ngopi atau Oleh-Oleh
Ciri Khas Roti Ganep Solo
Ciri paling khas dari Roti Ganep terletak pada proses pembuatannya yang masih tradisional. Adonan dibuat tanpa bahan pengawet dan dipanggang dengan suhu yang tepat agar menghasilkan tekstur empuk di dalam namun tetap renyah di luar.
Beberapa varian roti yang populer di antaranya:
- Roti kering (ontbijtkoek) yang tahan lama, cocok sebagai oleh-oleh.
- Roti gambang, bercita rasa kayu manis dengan aroma rempah khas Jawa.
- Roti pisang dan roti keju, yang lebih modern namun tetap mempertahankan resep klasiknya.
- Kue semprong dan bagelen, yang menjadi favorit pengunjung dari luar kota.
Setiap potongan roti menggambarkan keaslian resep yang diwariskan turun-temurun. Tidak heran jika Roti Ganep menjadi simbol autentisitas kuliner Solo yang tak tergantikan oleh merek modern.
Lokasi Legendaris di Jantung Kota Solo
Toko Roti Ganep terletak di kawasan Jl. Sutan Syahrir No. 176, Sriwedari, Surakarta, tidak jauh dari pusat kota dan Kraton Surakarta.
Suasana di dalam tokonya masih kental dengan nuansa lawas—dinding berwarna krem, etalase kayu tua, dan aroma roti yang baru matang setiap pagi.
BACA JUGA: 3 Tempat Belanja Oleh-Oleh Khas Blora yang Jadi Favorit Wisatawan
BACA JUGA: 5 Oleh-Oleh Khas Pekalongan yang Paling Dicari Wisatawan, dari Batik hingga Camilan Gurih
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


