Ajukan Pinjaman Online Tanpa KTP Fleksibel tapi Punya Sederet Risiko Fatal Ini

Radartegal.com – Ketahui risiko ajukan pinjaman online tanpa KTP yang seringkali dilewatkan banyak pengguna. Dibalik kemudahannya, ada beberapa dampak negatif yang akan Anda tanggung setelahnya.

Penawaran pinjaman online tanpa KTP memang sangat menarik bagi banyak orang. Terutama bagi orang-orang yang butuh uang cepat dengan syarat minim.

Pinjaman online tanpa KTP sampai saat ini masih sering marak menjerat korban. Terlebih pengguna tersebut tidak begitu paham soal dunia pinjol.

Selengkapnya di bawah beberapa alasan mengapa pinjaman online tanpa KTP sangat berbahaya. Jangan mudah tergiur!

BACA JUGA : 6 Cara Terampuh Hentikan Spam Telepon dari Pinjol Ilegal, Privasi Tak Lagi Diganggu!

BACA JUGA : Kepepet Dana Mendesak? Ini 5 Pinjol Tanpa BI Checking dan Slik OJK yang Bisa Jadi Solusi Cepat!

Bahaya pinjaman online tanpa KTP

Mendapatkan uang dalam waktu singkat dengan syarat mudah adalah dambaan banyak orang. Untuk mendapatkan pinjaman biasanya ada beberapa dokumen yang harus diberikan oleh peminjam, salah satunya KTP.

Namun, bagaimana dengan yang tidak membutuhkan KTP? Terlihatnya mudah dan menarik, padahal begini risiko ajukan pinjol tanpa KTP yang harus Anda pahami.

1. Indikasi Pinjol Ilegal

Semua layanan pinjol yang sudah resmi OJK pasti akan meminta KTP sebagai syarat utama sebelum memberikan uang pinjaman. Alasan harus ada KTP saat daftar pinjol yaitu untuk verifikasi identitas, demi mencegah penipuan dan pencucian uang.

Jika Anda menemukan layanan pinjol dengan klaim tidak butuh KTP, maka sudah pasti mereka ilegal. Pihak ini tidak terikat aturan OJK dan tidak ada perlindungan konsumen.

BACA JUGA : 5 Sanksi Gagal Bayar Pinjol Legal OJK, Nomor Empat Paling Fatal!

BACA JUGA : Usai Lebaran Butuh Dana Cepat? Ini Cara agar Pinjol Cepat Di-Acc dalam Langkah Mudah

Pinjaman online tanpa KTP ini sangat berpotensi tinggi akan adanya penipuan. Pinjol ilegal akan memanfaatkan situasi dengan klaim tanpa verifikasi, untuk menjerat banyak korban.

2. Risiko Penyalahgunaan Data Pribadi

Sumber: