Banjir di Desa Mojo Pemalang Rendam 856 Rumah, Pemdes Gercep Buka Dapur Umum

BANJIR - Anak-anak asik bermain air banjir yang merendam dua dukuh di Desa Mojo Pemalang.-Tangkapan Layar-Instagram
PEMALANG, radartegal.com - Sebanyak 856 rumah warga terendam banjir yang melanda Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten PEMALANG. Langkah penanganan dilakukan cepat oleh Pemerintah Desa (Pemdes), salah satunya dengan membuka dapur umum.
Desa Mojo Pemalang banjir akibat dari air Sungai Comal yang meluap. Adapun wilayah yang terendam air, yakni Dusun Sigedang dan Dusun Karangsambung.
Adapun dapur umum untuk korban banjir di Desa Mojo Pemalang diposisikan di Dusun 3 Sigedang. Dapur umum ini menyiapkan bantuan logistik berupa nasi siap saji sebanyak 1.500 bungkus untuk warga terdampak banjir.
korban banjir di Desa Mojo
Kades Mojo melalui salah satu perangkatnya Iwan Burhanuddin mengatakan banjir merendam dua dusun, yaitu Dusun Sigedang dan Dusun Karangsambung.
BACA JUGA:Sukses Beternak Ayam Kampung, Polisi di Pemalang Bagi-bagi Telur
BACA JUGA:5 Tersangka Kasus Curanmor di Pemalang Tertangkap, Salah Satunya Residivis
Kurang lebih sebanyak 856 rumah warga terendam air. Tercatat sebanyak 1.171 Kepala Keluarga dan ada kurang lebih 3.557 jiwa warga terdampak bencana alam ini.
Banjir, sambung Iwan, juga merendam sarana prasarana dan infrastruktur jalan. Di antaranya jalan kabupaten sepanjang 2 km dan jalan desa sepanjang 5 km
"Gedung Koperasi Perikanan Darat (KPD), Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mojo dan sejumlah gedung lainnya juga terenda. Akibat banjir terdapat 5 titik tanggul yang mengalami rusak karena terkikis luapan air Sungai Comal," jelasnya.
Menurutnya, luapan air Sungai Comal yang mengakibatkan banjir, dari hari ke hari terus berangsur surut. Hingga Kamis 30 Januari 2025, banjir baru mulai reda dan kondisi kembali normal.
BACA JUGA:Pemalang Darurat Sampah, DPRD Desak Bupati Bentuk Satgas untuk Percepatan Penanganan
BACA JUGA:6 Anak Tenggelam di Pantai Widuri Pemalang saat Asyik Berenang, 1 Meninggal Dunia
Iwan mengatakan, Pemdes akan terus berupaya untuk melakukan penanganan dampak banjir. Seperti perbaikan titik tanggul yang rusak untuk dinormalisasi kembali.
“Langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh BPBD memberikan bantuan karung. Sedangkan pemerintah desa menyediakan tanah untuk membuat tanggul guna mengatasi intensitas limpasan air dan banjir rob agar tidak ke pemukiman,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: