Segudang Mitos tentang Pendakian Gunung yang Dipercaya di Indonesia

Pantangan saat mendaki gunung berikutnya ini sebenarnya juga termasuk etika. Akan lebih baik memang jika menjaga tutur kata dan juga sikap, apalagi mendatangi tempat antah berantah.

5. Wanita Haid Dilarang Mendaki 

Banyak yang percaya bahwa wanita yang sedang datang bulan tidak boleh mendaki. Sebab, masa ini dianggap najis dan bisa merusak kesucian gunung.

6. Pendaki yang Hilang akan Menjadi Penunggu Gunung

Kepercayaan mistis soal pendakian gunung lainnya yaitu konon, jika ada salah satu atau beberapa orang pendaki yang hilang, mereka akan jadi penunggu. Apalagi yang benar-benar sudah ditemukan meninggal, konon arwahnya akan tetap ada di gunung.

BACA JUGA: 5 Benda yang Mitosnya Bisa Menangkal Energi Negatif, Anda Pasti Punya!

BACA JUGA: 8 Hewan Ini Punya Mitos Menarik yang Sering Bikin Salah Paham

7. Jangan Menoleh ke Belakang

Konon saat selama perjalanan, jika mendengar suara aneh atau ada penampakan, maka jangan menoleh ke belakang. Sebab dipercaya bisa diikuti makhluk halus atau pendakiannya tidak berjalan lancar.

8. Jangan Mengambil Benda Apapun dari Gunung

Mitos tentang pendakian gunung terakhir yang sekaligus juga jadi larangan, yaitu tidak boleh membawa barang apapun dari gunung. Entah itu benda berupa batu, kayu, dan sejenisnya yang ada karena bisa dianggap membawa sial.

Mitos-mitos tersebut sebenarnya tidak berbahaya jika hanya dijadikan sebagai cerita atau kepercayaan pribadi. Namun seperti pantangan untuk jangan bicara kasar, mengambil benda di gunung, dan wanita haid tersebut memang ada benarnya agar tidak merusak kesakralan gunung.

Terlepas dari mitos dan fakta mendaki gunung tadi, lebih baik persiapkan diri Anda dengan baik sebelum berangkat. Bawa semua perlengkapan yang dibutuhkan selama pendakian. 

Selain itu, jaga kebersihan dan kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jaga sikap selama mendaki sebagai bentuk etika di tempat tertentu.

Penutup

Itulah beberapa mitos tentang pendakian gunung yang dipercaya di Indonesia. Apakah Anda pernah mendengar salah satunya?

Sumber: