Masih Punya Utang Apakah Bisa Hapus Data Pinjol? Ini Penjelasannya

Menghapus data pribadi saat masih memiliki utang menjadi jauh lebih rumit. Berikut beberapa opsi yang mungkin dapat Anda coba:

1. Negosiasi dengan Penyedia Pinjol

Anda dapat mencoba melakukan negosiasi dengan pihak pinjol untuk menghapus sebagian data pribadi. Ini biasanya dilakukan dengan menunjukkan komitmen Anda untuk melunasi utang dalam waktu yang telah disepakati. Penyedia pinjaman mungkin bersedia memenuhi permintaan ini jika Anda menunjukkan itikad baik.

2. Melapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Jika data pribadi Anda digunakan secara tidak wajar atau terjadi penyalahgunaan, Anda dapat melaporkan kasus ini ke OJK. Lembaga ini memiliki mekanisme pengaduan yang dirancang untuk membantu konsumen menghadapi permasalahan dengan penyedia jasa keuangan.

BACA JUGA: Mau Membatalkan Pinjol saat Masih Diproses? Ketahui Beberapa Hal Ini

BACA JUGA: Cara Menghindari Jebakan Bunga Tinggi pada Pinjol, Selamatkan Dompetmu

Berdasarkan data dari situs resmi OJK, pengguna dapat melaporkan masalah melalui layanan konsumen dengan melampirkan bukti pelanggaran, seperti penyalahgunaan data atau ancaman dari penyedia pinjaman.

3. Meminta Bantuan Lembaga Hukum

Jika negosiasi atau pelaporan ke OJK tidak membuahkan hasil, Anda bisa meminta bantuan dari lembaga hukum atau organisasi perlindungan konsumen. Beberapa kasus pinjol ilegal di Indonesia berhasil diselesaikan melalui jalur ini.

Risiko Tidak Menghapus Data Pribadi

Membiarkan data pribadi Anda tetap tersimpan di sistem penyedia pinjaman, meskipun utang telah lunas, dapat membawa sejumlah risiko serius, di antaranya:

1. Penyalahgunaan Data Pribadi

Data yang tidak dihapus bisa disalahgunakan untuk tindakan kriminal, seperti pencurian identitas, penipuan, atau pembukaan akun pinjaman baru tanpa sepengetahuan Anda.

BACA JUGA: Tanpa Aplikasi Pinjol, Ini 5 Cara Aman Pinjam Uang dari Tempat Lain

BACA JUGA: 8 Alasan Umum Pengajuan Pinjol Ditolak Padahal Skor Kredit Bersih

2. Dampak pada Skor Kredit

Catatan buruk di layanan pinjol, seperti keterlambatan pembayaran, tetap tercatat meskipun utang telah lunas. Ini dapat memengaruhi skor kredit Anda dan menyulitkan pengajuan pinjaman di masa depan.

Menurut laporan dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), keterlambatan pembayaran di pinjol dapat tercatat di sistem SLIK OJK atau lembaga serupa.

3. Gangguan dari Kolektor

Meskipun utang telah diselesaikan, data yang tersimpan dapat memicu panggilan atau pesan dari kolektor ilegal, terutama jika penyedia pinjaman bekerja sama dengan pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.

Kesimpulan

Sumber: