Belajar Politik, Pelajar SMA di Tegal Datangi Posko Faruq-Ashim
Pelajar SMA di Tegal belajar politik dengan mendatangi posko pemenangan Faruq-Ashim--
TEGAL, radartegal.com - Puluhan pelajar dari salah satu SMA di Tegal mendatangi posko Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal yang akan berkontestasi dalam Pilkada 2024, Rabu 6 November 2024. Itu, dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan proyek pembangunan profil pelajar Pancasila (P5) dengan tema demokrasi.
Salah satu tempat yang mereka kunjungi yakni posko pemenangan Faruq-Ashim di Jalan Kapten Sudibyo. Dalam pelaksanaannya, mereka berdiskusi terkait money politic dan kesejahteraan guru serta kebudayaan.
Salah satu perwakilan siswa M. Nadhif usai diskusi mengatakan saat ini, dirinya bersama dengan teman-temannya sedang melaksanakan P5 dengan tema demokrasi. Jadi, sebagai pemilih pemula, diajarkan langsung terjun ke dunia politik.
"Harapannya, sebagai pemilih pemula tidak buta akan politik. Sehingga menjadi pemilih cerdas walaupun masih sebagai pemilih pemula," katanya.
BACA JUGA: Bangun Karakter Pelajar Pancasila, Koramil Pangkah Gembleng 762 Siswa SMK Peristek Kabupaten Tegal
BACA JUGA: Kurikulum Merdeka Membentuk Karakter Siswa Sekolah Dasar dengan Profil Pelajar Pancasila
Pada dialog tersebut, kata Nadhif, dirinya menanyakan terkait perkembangan kebudayaan yang dirasanya mengalami penurunan. Itu, terbukti dengan semakin menurunnya event terkait kebudayaan.
"Karenanya, kita berharap kedepannya bisa kembali meningkat. Dengan banyaknya lomba-lomba," terangnya.
Siswa lainnya, Hanida menambahkan selain itu, para siswa juga menyampaikan aspirasi dari masyarakat. Untuk memajukan pembangunan di Kota Tegal.
"Kami menanyakan bagaimana cara Mas Faruq ini meyakinkan masyarakat terkait janji-janji yang disampaikannya," ujarnya.
BACA JUGA: Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Siswa SD di Kabupaten Tegal Dilatih Berwirausaha
Pelajar SMA di Tegal berfikir kritis
Calon Wakil Wali Kota Tegal M. Ashim Adz Dzorif Fikri yang hadir dalam kegiatan mengatakan dirinya sangat senang dengan kehadiran para siswa itu. Sebab, sebagai pemilih pemula, mereka sudah mulai berfikir kritis.
"Dalam diskusi tadi disampaikan terkait kebudayaan, pengakomodasian generasi muda dan kesejahteraan guru. Ini menunjukkan mereka sudah mulai berfikir kritis," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: