Seperti Covid-19, Tes Mpox Pakai Metode PCR Sensitivitas Tinggi dan Bisa 30 Menit Saja
AKURAT- Metode PCR untuk Tes Mpox dinilai akurat mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus mpox.-tangkapan layar-Indonesia.go.id
Namun, lanjut Ari, keakuratan pemeriksaan dengan metode PCR sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti kualitas pengambilan sampel, kondisi penyimpanan, dan fase infeksi.
"Biasanya, swab diambil dari lesi kulit, cairan vesikel atau pustula, atau dari saluran pernapasan, tergantung pada gejala pasien," tuturnya.
Ari juga menjelaskan bahwa metode PCR ini tidak hanya digunakan untuk mengetahui penularan virus Covid-19 dan Mpox saja.
BACA JUGA: Pasien Cacar Monyet Pertama Indonesia Keluhkan Ruam dan Cacar di Bagian Alat Kelamin
BACA JUGA: Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia Ditemukan, Diderita Pasien Laki-laki dari Jakarta
"PCR digunakan secara luas untuk mendiagnosis berbagai infeksi virus dan bakteri karena kemampuannya mendeteksi materi genetik patogen dengan tingkat sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi," ungkapnya.
Metode ini adalah standar emas untuk deteksi dini banyak penyakit, memungkinkan intervensi cepat, dan pengelolaan yang lebih efektif dari infeksi tersebut.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sendiri mengatakan bahwa tes cacar monyet atau monkey pox (mpox) juga menggunakan metode PCR, seperti Covid-19.
"Ini (suspek mpox) pakai PCR tesnya, jadi 12 laboratorium kita sudah bisa lakukan tes mpox," kata Budi ketika ditemui usai rapat bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, 29 Agustus 2024 lalu.
BACA JUGA: Bisa Menular Lewat Hubungan Seksual, Virus Cacar Monyet Ditemukan dalam Cairan Sperma
BACA JUGA: Ganjar Minta Masyarakat Jaga Pola Hidup Sehat untuk Antisipasi Cacar Monyet
Menurutnya, laboratorium untuk pengujian sampel suspek mpox sudah siap tersedia karena sejak terjadinya Covid-19.
"Laboratorium PCR kita sudah banyak, kita tinggal bagi reagennya saja sudah bisa langsung tes."
Pihaknya juga melakukan tes lanjutan untuk genome sequencing sehingga mengetahui varian yang diidap suspek, apakah clade 2 atau 1.
Di mana, sejauh ini masih clade 2b yang sudah menyebar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: