Arti Misteri Kuntilanak di Gunung Bromo, Mitos atau Fakta?
Misteri Kuntilanak di Gunung Bromo--
Radartegal.id - Ada beberapa misteri atau mitos di Gunung Bromo yang masih dipercaya oleh beberapa kalangan. Salah satunya adalah misteri kuntilanak di Gunung Bromo yang masih jadi pertanyaan fakta atau mitos?
Oleh karena itu, jika Anda penasaran dengan misteri Kuntilanak di Gunung Bromo bisa simak artikel radartegal.disway.id ini sampai akhir ya. Kami akan berikan penjelasan ceritanya secara lengkap yang dapat Anda pahami.
Dengan keindahan yang sudah dikenal semua masyarakat Indonesia bahkan luar, ternyata ada misteri kuntilanak di Gunung Bromo. Namun banyak juga orang yang tidak percaya akan hal tersebut karena hanya menganggap hal itu tidak nyata.
Berikut penjelasan misteri kuntilanak di Gunung Bromo yang dapat Anda ketahui apakah mitos atau fakta.
BACA JUGA: 3 Mitos Gunung Sagara yang Melegenda, Selimut Mistis tentang Kekayaan dan Gerbang Menilik Neraka
BACA JUGA: 6 Mitos Gunung Lawu yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri dan Masih Dipercaya Hingga Sekarang
Daya Tarik dan Misteri Kuntilanak di Gunung Bromo
Terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Gunung Bromo di Jawa Timur bukan hanya destinasi spiritual, tetapi juga tujuan wisata populer bagi pendaki dan pelancong.
Upacara Yadnya Kasada
Penyelenggaraan Upacara Yadnya Kasada Pura menjadikan Gunung Bromo sebagai destinasi spiritual. Luhur Poten, sebuah pura yang terletak tepat di kaki gunung, menjadi lokasi utama penyelenggaraan Upacara Yadnya Kasada.
Upacara Yadnya Kasada biasanya berlangsung dari tengah malam hingga dini hari. Masyarakat Hindu Tengger menganggap upacara Yadnya Kasada sebagai momen sakral. Biasanya upacara ini digelar setiap tahun
Sementara itu, Pura Luhur Poten sendiri menjadi tempat berkumpulnya umat Hindu Tengger dan para peziarah dari berbagai daerah.
Dalam Upacara Yadnya Kasada, aspek penting dalam pelaksanaannya yaitu persembahan atau sesajen.
Biasanya masyarakat Hindu Tengger akan membawa berbagai jenis persembahan. Mereka membawa hasil pertanian hingga hewan ternak sebagai tanda penghormatan kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan) dan para leluhur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: