Tembus 34 Juta, Kampanye Hastag All Eyes on Rafah Bergema di Seluruh Dunia

Tembus 34 Juta, Kampanye Hastag All Eyes on Rafah Bergema di Seluruh Dunia

RAFAH - Dengan banyaknya postingan kampanye hastag "All Eyes on Rafah" ini bertanda bahwa serangan udara dari militer Israel sudah melanggar peraturan dewan kemanan PBB.-(Foto: Istimewa)-

Radartegal.id - Baru-baru ini, kampanye solidaritas dengan tagar "All Eyes on Rafah" telah viral di media sosial. Jutaan orang, termasuk selebriti global, ikut serta memposting foto dengan frase tersebut untuk menyoroti tragedi yang terjadi di Kota Rafah, Gaza Selatan. 

Kampanye ini bertujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap penderitaan warga Rafah yang menjadi korban serangan udara Israel. Hal ini seperti dikutip dari akun Instagram @aljazeeramubasher dan Youtube Kompas.com Rabu, 29 Mei 2024.

Kata-kata maupun foto dipajang berharap semua itu dapat menarik perhatian seluruh dunia terhadap genosida yang sedang berlangsung di Rafah. Tidak hanya warga biasa, para pesohor dunia pun juga menyerukan dengan lantang soal serangan di Rafah. 

Secara harfiah, "All eyes on Rafah" artinya adalah "Semua mata tertuju pada Rafah." Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan situasi ketika semua perhatian dan fokus tertuju pada Rafah.

BACA JUGA: Serangan Udara Militer Israel di Rafah Bikin Geram Semua Negara, Mayoritas Korban Perempuan dan Anak-anak

BACA JUGA: Pernah Ejek Indonesia Negara Terbelakang, Kini Nasib Federasi Sepak Bola Israel Diujung Tanduk

Serangan udara yang dilancarkan Israel di kamp pengungsian Rafah mengakibatkan setidaknya 45 orang tewas, termasuk banyak perempuan dan anak-anak. 

Meski militer Israel menyatakan tengah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, serangan ini telah memicu kecaman dari berbagai negara dan organisasi internasional.

Dewan Keamanan PBB 

Dewan Keamanan PBB merespons serangan ini dengan menyatakan akan menggelar pertemuan darurat. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengutuk keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan yang membunuh puluhan warga sipil yang hanya mencari perlindungan dari konflik yang sedang berlangsung.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, juga mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap serangan ini. Ia menekankan pentingnya melindungi warga sipil dan menyerukan penghentian segera operasi militer oleh Israel.

Beberapa tokoh internasional, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, turut mengecam serangan tersebut. Macron menegaskan bahwa operasi militer Israel harus dihentikan dan menyerukan penghormatan terhadap hukum internasional serta gencatan senjata segera. 

Erdogan menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan segala kemungkinan untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku serangan yang dinilai tidak berperikemanusiaan.

Sumber: