Hapus Kemiskinan Ekstrem di Brebes, Verval Data P3KE Dilakukan

Hapus Kemiskinan Ekstrem di Brebes, Verval Data P3KE Dilakukan

Bapperlitbangda Brebes menggelar sosialisasi tata cara verifikasi dan validasi (verval) data P3KE 2023. Hal itu dilakukan melalui zoom di Ruang Rapat Lantai 3 KPT Kabupaten Brebes, Selasa 30 Januari 2024.(Dok. Humas Pemkab)--

RADAR TEGAL - Sebagai upaya menghapus kemiskinan ekstrem di Brebes, Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dilakukan. P3KE dilakukan guna mencari referensi penetapan sasaran bagi program penghapusan kemiskinan ekstrem yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 

Sebagai langkah awal, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapperlitbangda) Brebes menggelar sosialisasi tata cara verifikasi dan validasi (verval) data P3KE 2023 terkait kemiskinan ekstrem di Brebes. Hal itu dilakukan melalui zoom di Ruang Rapat Lantai 3 KPT Kabupaten Brebes, Selasa 30 Januari 2024.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Bapelitbangda Brebes Aditya menjelaskan, data P3KE ini sangat penting. Hak ini merupakan data awal untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Brebes dan stunting yang sekarang menjadi permasalahan utama.

Rencana verval data P3KE dimulai bulan ini dan pada triwulan ke empat akan diperoleh hasil data yang valid dan mutakhir. Verval ini sebagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Brebes guna mewujudkan Brebes yang sejahtera.

BACA JUGA: Dinsos Pantau Program Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Pelatihan Ternak Kambing

Lebih lanjut, dia menuturkan, kalau data P3KE dirilis oleh tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K). Untuk itu, data tersebut harus dilakukan verval dan pemutakhiran supaya mendapatkan perubahan setiap tahunnya.

Data yang dikirim dari Kemenko PMK juga masih perlu dilakukan perbaikan dan pengecekan apakah sesuai atau tidak. Dari tahun 2021–2023 Brebes merupakan lokus penanganan kemiskinan ekstrem skala nasional dengan target tahun 2024 kemiskinan ekstrem dapat mencapai 0 persen.

"Penanganan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, artinya tidak hanya dilihat dari sisi pengeluaran perkapita tetapi pendekatan menyeluruh dalam melihat kemiskinan dari sisi ekonomi sosial budaya," ujarnya.

Dengan adanya itu, intervensi yang berbasis karakteristik dapat menyelesaikan masalah tepat sasaran. Sedangkan, penjelasan teknis terkait dengan verifikasi dan validasi akan dilakukan di masing-masing desa. 

BACA JUGA: Kemiskinan Ekstrem Jateng Tersisa 1,1 Persen, Pj Gubernur Tergetkan 2024 Tuntas

Sementara Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan Dinas Sosial Brebes mengungkapkan, telah melakukan pemadanan data yang pertama dengan menggunakan NIK. Terdapat 11.541 yang status NIK-nya kosong, 728.732 NIK padan, 162.670 NIK tidak padan.  

"Desa-desa yang aktif melakukan perbaikan data untuk saat ini kegiatannya akan mudah karena sudah dijalankan tinggal dipadankan. Tetapi kalau desa yang belum melakukan perbaikan data saat ini harus bekerja keras," pungkasnya.(*)

Sumber: