5 Alasan Bunga Pinjol Turun Justru Bisa Berdampak Buruk untuk Nasabah dalam Jangka Panjang

5 Alasan Bunga Pinjol Turun Justru Bisa Berdampak Buruk untuk Nasabah dalam Jangka Panjang

5 alasan bunga pinjol turun justru bisa berdampak buruk untuk nasabah-freepik-

BACA JUGA : Siapkan 3 Hal Ini untuk Melaporkan Pinjol Ilegal yang Menyebarkan Data Pribadi

Hal inilah yang termasuk dampak buruk turunnya bunga pinjol, yang justru bisa membuat beban hutang makin bertambah, apalagi sampai menggunakan lebih dari 1 pinjol.

2. Penipuan

Risiko turunnya bunga pinjol selanjutnya yaitu rawan dengan adanya tindakan penipuan. Suku bunga yang turun bisa menarik pinjol nakal untuk melakukan penipuan.

Awalnya memang mereka menawarkan pinjaman dengan cicilan ringan, namun akan ada biaya tambahan yang dibebankan oleh mereka secara tersembunyi.

3. Tekanan pikiran

Alasan bunga pinjol turun justru berdampak buruk untuk pikiran si nasabah, khususnya secara finansial. Terlebih lagi nasabah menggantungkan kebutuhannya dari dana pinjol, maka risiko hutang bisa lebih besar di masa mendatang.

BACA JUGA : Pilih Pinjol Bunga Rendah yang Benar dengan 6 Cara Ini agar Tidak Terlilit Hutang

Meski beban bunganya rendah, tetap saja hutang yang terus ditumpuk bisa mengganggu finansial yang berujung membuat nasabah tekanan pikiran. Belum lagi dengan cara penagihan yang dilakukan pinjol kepada nasabah tiap harinya.

4. Mengurangi daya saing sistem keuangan

Dampak buruk turunnya bunga pinjol selanjutnya bisa mengurangi daya saing sistem keuangan, khususnya pada institusi keuangan tradisional. Terlebih lagi pada institusi yang memiliki syarat peminjaman lebih ketat dan bunga lebih tinggi.

5. Rasa ketergantungan

Risiko penurunan bunga pinjol bagi nasabah berikutnya yaitu muncul rasa ketergantungan tanpa disadari. Sering menggunakan pinjaman pribadi seperti pinjol bisa membuat seseorang ketergantungan. 

Kesimpulan

Ada sejumlah dampak buruk akibat penurunan bunga pinjol untuk nasabah. Mulai dari risiko hutang yang bertambah, penipuan, beban pikiran atau tekanan mental, mengurangi daya saing sistem keuangan, dan muncul rasa ketergantungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: