Ribuan Hektare Hutan di Lereng Gunung Slamet Gundul, Totalnya 2.168 Ha

Ribuan Hektare Hutan di Lereng Gunung Slamet Gundul, Totalnya 2.168 Ha

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Nuhsy Mansur.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Ribuan hektare hutan di lereng Gunung Slamet di wilayah Kabupaten Brebes telah beralih fungsi menjadi lahan pertanian. Total luasan hutan di wilayah Kabupaten Brebes yang gundul saat ini mencapai 35 persen atau sekitar 2.168 hektar. Kondisi tersebut rawan terjadi bencana.

Luasan total hutan di lereng Gunung Slamet wilayah Kabupaten Brebes yang tidak tertutup vegetasi saat ini mencapai 35 persen atau sekitar 2.168 hektare (ha). Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat wilayah Sirampog dan Paguyangan berada di bawah Lereng Barat Gunung Slamet.

Kondisi hutan di lereng Gunung Slamet yang gundul diungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Nuhsy Mansur. Nuhsy menjelaskan, ketika hutan gundul dan tanahnya digarap tanpa pertimbangan ekologis yang cermat maka tanah kehilangan lapisan tumbuhan yang berfungsi sebagai penahan aliran air hujan.

Karena itu, tanah menjadi sangat rentan terhadap erosi. Selain itu, kualitas kondisi menurun, dan memicu longsor, tanah bergerak, bahkan banjir bandang akibat hutan di lereng Gunung Slamet gundul.

BACA JUGA:Penghijauan, Hutan Gunung Slamet Kabupaten Tegal Ditanami 16 Ribu Pohon

"Tingkat kerusakan akibat banjir bandang ini sangat luar biasa dibandingkan banjir rob atau banjir di wilayah pesisir. Meskipun banjir bandang cuma sebentar tapi tingkat kerusakan tinggi, karena banjir ini membawa material apa saja yang ada di wilayah atas, baik pohon, batu besar, lumpur, dan lainnya," imbuhnya. 

Sejak 2022 lalu hingga November 2023, BPBD Brebes mencatat ada 396 kali peristiwa bencana alam. Bencana tanah longsor paling mendominasi di wilayah pegunungan.

Serta banjir dan angin kencang di wilayah tengah. Maka perlu adanya kesiapsiagaan semua komponen dalam menghadapi bencana yang terjadi sehingga dampak yang ditimbulkan akan berkurang. 

"Sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan yang telah dilakukan adalah pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). Destana yang sudah terbentuk sampai saat ini adalah 41 Desa pada 10 kecamatan," pungkasnya.

Demikian informasi terkait hutan di Gunung Slamet yang gundul. Semoga hal ini segera mendapat solusi. (*)

Sumber: