Dusun Woto Wati Paling Unik di Gunungkidul, Pagi Telat dan Malam Lebih Cepat

Dusun Woto Wati Paling Unik di Gunungkidul, Pagi Telat dan Malam Lebih Cepat

Dusun Woto Wati Paling Unik di Gunungkidul, Pagi Telat dan Malam Lebih Cepat --Tangkap layar YouTube cerita desa Indonesia

RADAR TEGAL- Dusun Woto Wati paling unik di Gunungkidul tepatnya berada di sebuah padukuhan di Kelurahan Pucung, Kapanewon Girisubo Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY).

 

Hal yang paling menarik di dusun ini berbeda dengan lainnya. Dusun Woto Wati paling unik di Gunungkidul karena masyarakat merasakan pagi telat dan malam lebih cepat.

 

Dusun Woto Wati paling unik di Gunungkidul ini hanya merasakan sinar matahari 8 jam saja. Bahkan matahari terbit mulai pukul 08:30 WIB dan terbenam pukul 16:30 WIB.

 

Dusun Woto Wati paling unik di Gunungkidul diapit pegunungan, yang konon sebelah utara dan selatan  merupakan bekas aliran Sungai Bengawan Solo. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri.

 

BACA JUGA:Tuk Bima Lukar, Mata Air Purba Sungai Serayu yang Bikin Bima dan Sunan Kalijaga Terkejut Lihat Wajah Cantik

 

“Di wilayah Padukuhan Wota Wati ini, durasi waktu warganya menikmati sinar matahari di kala siang lebih singkat daripada Padukuhan lain di Kalurahan Pucung,” ucap carik Kelurahan Pucung

 

“Saat pagi warga baru menikmati sinar matahari mulai pukul 08:30 WIB hingga sore sekitar 16:30 WIB” imbuhnya.

 

Diketahui, Dusun Woto Wati terdiri dari 4 RT dan dihuni 82 kepala keluarga ( KK). Sebagian masyarakat di sana bermata pencaharian bertani atau bercocok tanam.

 

Total jumlah penduduknya sekitar 575 jiwa yang berusia produktif atau pemuda, berjumlah 350 orang. Sebanyak 250 orang lainnya sebagian merantau ke luar daerah.

 

BACA JUGA:Tak Mungkin Dibangun sampai Kapan pun, Berikut 7 Fakta di Balik Penolakan Pembangunan Jembatan Jawa Bali

 

Suasana di Dusun Woto Wati masih sangat asri dan sunyi, karena jarang terdengar lalu lalang kendaraan. Oleh karena uniknya Dusun di sana disebut saat ini sedang berbenah menjadi tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.

 

Jika Anda ingin berkunjung ke sana, Dusun Woto Wati berjarak sekitar 75 km dari pusat Yogyakarta, yang bisa memakan waktu 2,5 hingga 3 jam. Sebelum masuk ke Dusun Woto Wati ini Anda akan melewati jalur hutan jati yang rindang.

 

Namun perlu diingat jika berkunjung harus hati-hati karena jalanan yang berada di lembah dengan jalanan sedikit curam, jalannya hanya cor blok dan belum pernah diaspal.

 

Dengan Dusun Woto Wati paling unik di Kabupaten GunungKidul ini, menurut pemerintah Kalurahan Pucung Kapanewon Girisubo akan berpotensi wisatanya yakni gunung dan goa yang ada di Padukuhan Wota Wati.

 

BACA JUGA:7 Fakta yang Melatarbelakangi Jembatan Jawa Bali Belum Bisa Dibangun, Bahkan Bisa Jadi sampai Kapan Pun

 

Asal Usul Dusun Woto Wati Paling Unik di Gunungkidul

 

Menurut Robby Sugihastanto, asal usul Dusun Woto Wati dari cerita turun temurun, di padukuhan di aliran Sungai Bengawan Solo Purba tersebut ada seseorang yang bercocok tanam di aliran tersebut dan membuat gubug ratusan tahun silam. Selanjutnya keluarga tersebut mulai berkeluarga dan akhirnya menetap di sana selama bertahun-tahun dan terjadilah kampung Woto Wati.

 

“Dulunya di sini sebagai aliran Sungai Bengawan Solo Purba. Jadi ibaratnya kalau dipikir tidak percaya kok ada dusun di sebuah lembah Bengawan Solo Purba yang diapit gunung- gunung,” ucap Robby.

 

Dengan lokasinya yang berada di pegunungan, Dusun Woto Wati kesulitan mendapatkan sinyal televisi dan sinyal internet

 

“Kalau untuk sinyal ya agak susah karena terhalang-halang gunung itu, apalagi saat hujan deras. Untuk tv ya harus pakai parabola karena kalau pakai antena biasa tidak bisa,” kata Robby.

BACA JUGA:Legenda Sungai Serayu yang Mengaliri 5 Kabupaten di Jawa Tengah, Dipercaya Terbuat dari Air Pipis Bima

 

Selain kesulitan mendapatkan sinyal internet dan sinyal televisi, warga Dusun Woto Wati juga kesulitan mata air. Saat musim kemarau telah tiba biasanya mereka membeli air bersih dari tangki swasta dengan harga Rp130 ribu per 5.000 liter.

 

“Di sini memanfaatkan air hujan, sebenarnya ada 4 sumur dengan kedalaman 4 sampai 5 meter. Tapi kalau ngebor lagi di titik lain jarang ada yang keluar airnya” sambung Robby.

 

Demikian informasi tentang Dusun Woto Wati paling unik di Gunungkidul. Semoga bermanfaat. (*)

Sumber: berbagai sumber