Terkendala Anggaran, Pengelolaan Museum Purbakala Semedo Tegal Diambil ke Pusat

Terkendala Anggaran, Pengelolaan Museum Purbakala Semedo Tegal Diambil ke Pusat

Sosialisasi Cagar Budaya dan Museum, salah satunya Museum Purbakala Semedo Tegal--

RADAR TEGAL – Pengelolaan Museum Purbakala Semedo yang sebelumnya akan diserahkan ke Pemkab Tegal, akhirnya diambil pusat. Pasalnya, kemampuan keuangan Pemkab ternyata belum siap.

Hal itu, dibenarkan Wakil Kepala Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek Kustanto. Menurutnya, Pemerintah Pusat sudah all out  melakukan pembangunan museum purbakala Semedo di Tegal.

“Terkait museum purbakala Semedo di Tegal, sebenarnya kita sudah all out. Bahkan rencana, akan kita serahkan ke daerah,”katanya.

Namun, kata Kustanto, setelah ada proses penghitungan untuk biaya perawatan dan lainnya, ternyata belum siap. Sehingga, pihaknya mengambil alih pengelolaan museum purbakala Semedo Tegal.

BACA JUGA:Demi Museum Situs Semedo, Pemkab Tegal Hibahkan 12 Bidang Tanah ke Kemendikbud

 “Setelah dihitung cost untuk perawatan dan lainnya, ternyata belum siap. Sehingga untuk sementara kita lakukan take over dulu,”ujarnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR Ri Abdul Fikri mengatakan memang awalnya, Pemerintah pusat akan menyerahkan pengelolaannya ke daerah. Namun, karena biaya maintenance mahal dan APBD tidak cukup, maka diserahkan ke pusat.

“Jadi saat ini museum purbakala Semedo Tegal jadi UPTnya pusat. Mungkin karena masih sepi jadi diserahkan ke pusat,”tandasnya.

Perkembangan berikutnya, kata Fikri, kalau nanti sudah ramai mungkin akan dikelola daerah. Bahkan akan menjadi aset daerah.

BACA JUGA:Fosil Manusia Purba Zaman Pleistosen Tengah 700.000 Tahun Lalu Ditemukan di Tegal, Ini Sejarah Museum Semedo

“Pemerintah pusat sebenarnya mau menyerahkan. Tetapi kalau belum siap maka ditangani pemerintah pusat,”jelasnya.

Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Pembayun Sulistyorini mengatakan pada 2014 lalu, Pemkab melakukan pembebasan tanah pembangunan museum purbakala Semedo. Luasnya mencapai 10.582 meter persegi.

“Kemudian mendapatkan bantuan dari APBN pada 2015-2020. Itu, digunakan untuk pembangunan museum,”ujarnya.

Tetapi kemudian, kata Rini, ketika membuat perencanaan untuk perawatan dan sebagainya, ternyata membutuhkan anggaran yang cukup banyak. Sekitar Rp4 Miliar setiap tahunnya, sehingga saat ini Pemkab justru melakukan proses untuk hibah tanah ke Pusat.

BACA JUGA:Museum Semedo Tegal: Jejak Zaman Purbakala di Tengah Keindahan Kabupaten Tegal

“Tetapi kalau yang diluar museum purbakala Semedo Tegal, untuk parkir dan UMKM nanti dari Pemkab. Kita sudah membuat seperti pembuatan gapura, landscape taman dan papan penunjuk jalan ke museum,”jelasnya.

Menurut Rini, papan penunjuk tersebut berada di pertigaan Babadan dan Pasar Banjaran. Kemudian  ada di perempatan Pasar Balaoma dan Penusupan.

“Papan penunjuk berbentuk baliho itu kita pasang. Tujuannya, untuk mempermudah masyarakat yang akan menuju museum purbakala Semedo Tegal,”jelasnya.

Rini menambahkan, saat ini untuk SDM sudah mendapatkan droping dari pusat. Selain itu, juga sudah ada koordinator museum Semedo. (*)

Sumber: