Jutaan Anak Muda Kesulitan Bayar Pinjol, Segini Jumlah Menurut Data Analytic Terbaru

RADAR TEGAL - Tren buruk menghampiri jutaan anak muda di Indonesia. Terutama mereka yang bergantung pada pinjaman online atau pinjol. 

Data yang dirilis pada Januari-Agustus 2023 menggambarkan kenaikan signifikan dalam persentase peminjam pinjol yang tidak lancar dan macet, khususnya di kalangan usia 17-34 tahun. 

Angka yang mencengangkan, rata-rata 13,4 persen dari total nasabah pinjol berada dalam kondisi kritis ini. Artinya, sekitar 1,5 juta anak muda Indonesia saat ini mengalami kesulitan dalam membayar pinjol mereka.

Perbandingan pinjaman dan penghasilan 

Kelompok usia muda ini menjadi sorotan utama, di mana perbandingan antara jumlah pinjaman yang diterima dengan pendapatan bulanan mereka terasa sangat tidak seimbang. 

BACA JUGA:Riwayat Kredit Buruk? Ini 3 Pinjol Tanpa BI Checking Langsung Cair dalam 5 Menit

BACA JUGA:6 Pinjol Khusus untuk Modal Usaha, Ada Cashback Bisa Cair Tanpa Potongan dan Agunan

Dalam rentang usia 17-34 tahun, peminjam menerima pinjaman sekitar Rp 2,44 juta, yang melebihi penghasilan bulanan mereka sebesar 121 persen. 

Fenomena ini semakin memperburuk situasi finansial para peminjam, terutama ketika pinjaman tersebut bersifat konsumtif dengan tenor pendek dan bunga harian yang cukup tinggi.

Analisis data

Melirik data mikro Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS periode Maret 2022, terungkap bahwa mayoritas peminjam pinjol berasal dari kelompok usia 17-34 tahun. 

Mereka diikuti oleh kelompok usia 35-54 tahun dan kelompok usia lebih dari 54 tahun. Menariknya, mayoritas peminjam berasal dari keluarga lulusan SMA bahkan perguruan tinggi, menyoroti bahwa persoalan ini tidak hanya terbatas pada tingkat pendidikan rendah.

BACA JUGA:7 Cara Mengelola Utang Pinjol Agar Tidak Semakin Terjerat Bujuk Rayu

BACA JUGA:Daftar Bank dengan Layanan Paylater, Nomor Dua Paling Murah dan Bisa Jadi Alternatif Pilihan

Sumber: