Oktober Inflasi di Kota Tegal Capai 0,26 Persen, Penyumbang Utama Harga Cabai dan Beras

Oktober Inflasi di Kota Tegal Capai 0,26 Persen, Penyumbang Utama Harga Cabai dan Beras

Cabai, penyumbang utama tingkat inflasi di Kota Tegal--

RADAR TEGAL - Tingginya harga cabai dan beras, menjadi penyumbang utama inflasi di Kota Tegal pada Oktober 2023. Hal itu, berdasarkan data yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

Kepala BPS Kota Tegal Eman Sulaeman belum lama ini mengatakan, inflasi di Kota Tegal, umumnya disebabkan kenaikan nilai indeks yang cukup signifikan. Itu, terjadi pada 4 kelompok pengeluaran.

“Empat kelompok pengeluaran itu, yakni makanan, minuman dan tembakau, kelompok transportasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Serta kelompok kesehatan,”katanya.

Menurut Eman, dari hasil pantauan Oktober 2023, inflasi di Kota Tegal mencapai sebesar 0,26 persen. Dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 117,62.

BACA JUGA:Masyarakat Gak Perlu Panik, Stok Beras Jateng Surplus 2,41 Juta Ton, Pj Gubernur: Inflasi Masih Dibawah 3

"Namun, inflasi di Kota Tegal pada Oktober ini lebih rendah dari September yang mencapai sebesar 0,41 persen. Dengan angka IHK mencapai 117,32,”tandasnya.

Menurut Eman, penyumbang utama inflasi di Kota Tegal bulan Oktober 2023 yakni naiknya harga cabai merah. Di mana itu, mencapai sebesar 0,0949 persen dengan inflasi 19,43 persen.

Selanjutnya, ujar Eman, naiknya beras sebesar 0,0838 persen dengan inflasi 1,35 persen. Kemudian, bensin sebesar 0,0444 persen dengan inflasi 1,18 persen.

"Sementara cabai rawit sebesar 0,0378 persen dengan inflasi 47,72 persen. Serta gula pasir sebesar 0,0210 persen dengan inflasi 2,92 persen,"tandasnya.

BACA JUGA:Masyarakat Gak Perlu Panik, Stok Beras Jateng Surplus 2,41 Juta Ton, Pj Gubernur: Inflasi Masih Dibawah 3

Dari data yang ada, di Jawa Tengah inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus 0,27 persen, kemudian Kota Tegal 0,26 persen. Selanjutnya, Kota Purwokerto 0,21 persen, Kota Semarang 0,17 persen, Kota Surakarta 0,16 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap 0,12 persen. (*)

Sumber: