Kejar Keterlambatan, Pembangunan Mall Pelayanan Publik di Kota Tegal Dikebut

Kejar Keterlambatan, Pembangunan Mall Pelayanan Publik di Kota Tegal Dikebut

Progres pembangunan mall pelayanan publik di Kota Tegal--

RADAR TEGAL - Progres pembangunan Mall Pelayanan Publik di Jalan Kolonel Sugiono Kota Tegal mengalami keterlambatan dari target yang ditetapkan. Untuk mengejar keterlambatan itu, pihak pelaksana bakal menambah pekerja dan jam pengerjaan.

Menurut Plt. Kepala DPUPR Kota Tegal, Heru Prasetya seharusnya proyek pembangunan Mall Pelayanan Publik di minggu pertama November 2023, harus sudah mencapai 4 lantai lantai. Akan tetapi, hingga saat ini masih terdapat keterlambatan hingga 32 persen.

"Targetnya di November awal sudah mencapai 4 lantai. Namun, ini masih ada keterlambatan,"katanya, Jumat 20 Oktober 2023 lalu.

Menurut Heru, saat ini tengah dilakukan pengerjaan lantai dua. Karenanya, dia mengingatkan aga kontraktor bisa mengejar keterlambatan agar sesuai jadwal per hari hingga per minggu. 

Baca Juga: Pembangunan Mall Pelayanan Publik Tegal Terlambat 19 Persen, DPUPR Siapkan Langkah-langkah Berikut

"Kita berharap, keterlambatan ini bisa dikejar pada 4 November 2023, mendatang. Karena, sesuai target harusnya sudah empat lantai,"tegasnya. 

Heru menegaskan, memang dalam beberapa minggu terakhir, ada peningkatan aktivitas pembangunan Mall Pelayanan Publik. Untuk tenaga kerjanya saja sudah mencapai 50 orang dengan sistem pembagian menjadi 2 zona, gedung sisi utara dan selatan.

"Bahkan, pekerjaan saat ini dilakukan pekerja dalam 3 shift. Pengerjaan sampai pukul 03.00 WIB, kalau dari sisi finansial tidak ada masalah,"jelasnya. 

Heru menambahkan, pembangunan Mall Pelayanan Publik ditarget sudah sampai 4 lantai pada awal November 2023 mendatang. Sehingga, minimal keterlambatan bisa dikejar.

Baca Juga: Progres Pembangunan Mall Pelayanan Publik di Tegal Terlambat, DPUPR Warning Rekanan untuk Kejar Keterlambatan

Pengawas Pelaksana Pekerjaan Yahya mengatakan pihaknya terus berusaha mengejar keterlambatan. Yakni, dengan menambah jumlah tenaga kerja dan jamnya hingga larut malam.

"Dengan sistem shift, siang dan malam serta dibagi menjadi 2 zona. Memang ini ada keterlambatan,"ujarnya. (*)

Sumber: