Pantang Gengsi! Polisi Pemalang Ini Sukses Ternak Kambing Perah hingga Ciptakan Lapangan Kerja

Pantang Gengsi! Polisi Pemalang Ini Sukses Ternak Kambing Perah hingga Ciptakan Lapangan Kerja

Bripka Lutfil Hakim memberi pakan ternak kambing perah di kandangnya.-M Ridwan-

RADAR TEGAL - Pantang gengsi, begitu kira-kira pesan yang dapat diambil dari cerita Bripka Lutfil Hakim. Polisi Pemalang ini sukses ternak kambing perah hingga dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat disekitarnya.

Kendati menyandang pangkat Bripka yang berdinas di Propam Polres Pemalang, Lutfil Hakim tak canggung menggeluti usaha ternak kambing perah. Dia merintis usaha tersebut dari nol pada tahun 2017 silam.

Kini usaha tenak kambing perah Bripka Lutfil Hakim sukses. Bukan kaleng-kaleng, susu hasil produksi kambing ternakannya diburu para reseller.

Bahkan salah satu pabrik pengolahan susu bubuk ternama di Indonesia sampai ikut memburu susu hasil produksi ternak kambing perah polisi Pemalang ini.

BACA JUGA:KIM Desa Kandang Pemalang Juara Lomba Film Pendek Tingkat Jateng Berhadiah Total 50 Juta

“Kambing perah di peternakan kami berjumlah 150 ekor, rata-rata produksi susu kambing sekitar 1.000 liter per bulan,” kata Bripka Lutfil Hakim, Jumat 13 Oktober 2023.

Lutfil mengatakan, untuk menjamin kualitas susu kambing tenaknya agar layak konsumsi, dia mengundang Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang secara rutin. Yakni untuk melakukan pengujian kualitas susu dan memberikan bantuan pengobatan untuk kesehatan kambingnya.

Menurut Lutfil, selain untuk menambah penghasilan keluarga, dia juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

“Kebetulan saya hidup di desa, jadi selain untuk menambah penghasilan keluarga, saya ingin peternakan kambing ini bisa bermanfaat untuk warga sekitar,” katanya.

BACA JUGA:Dapat Keluhan Jalan Rusak Bupati Pemalang Langsung Sidak, Begini Janji Mansur Pada Warga

Bripka Lutfil Hakim menurutkan, usaha peternakan kambingnya diberi nama Family 5+. Nama tersebut bakan tanpa arti.

Menurut Lutfil, kata Family dipakai, karena usaha peternakannya dapat berjalan dengan lancar hingga sekarang berkat peran keluarga. Yakni dirinya bersama istri dan tiga orang anaknya.

“Sedangkan simbol plus, adalah simbol keberadaan karyawan, rekan kerja, rekan bisnis dan konsumen yang sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri,” kata Lutfil.

Sumber: