Seorang Guru Madrasah di Brebes Diduga Cabuli Belasan Muridnya
Perwakilan DP3KB saat melakukan kunjungan ke korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru madrasah di wilayah Kecamatan Tanjung, Rabu 20 September 2023 (istimewa)--
RADAR TEGAL - Seorang guru madrasah di wilayah Kecamatan Tanjung berinisial MK (52) didug telah mencabuli belasan muridnya. Hal itu diketahui setelah beberapa anak yang menjadi korban mulai mengaku telah telah dicabuli guru madrasahnya.
Bahkan, dugaan pencabulan tersebut sempat membuat warga setempat geram dan menggerudug kantor balai desa setempat di Kecamatan Tanjung. Mereka menuntut agar terduga pelaku diproses hukum, Rabu 20 September 2023.
Mengetaui informasi itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Brebes mendatangi salah satu rumah korban. Kedatangan perwakilan DP3KB itu untuk melakukan pendataan terhadap para korban. Diketahui, rata-rata usianya masih di bawah 10 tahun, atau 7-10 tahun.
Dalam pendataan itu, pihaknya mendata baru ada 17 anak yang mengaku menjadi korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleg gurunya. Dinas menghendaki agar kasus pencabulan ini diproses hukum.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) DP3KB Brebes, Fathurohmah mengatakan, dirinya bersama Satgas PPA mendatangi rumah salah satu korban untuk menggali informasi terkait kronologi pencabulan tersebut. Saat menggali informasi kepada korban, mereka masih dalam kondisi trauma dan mengakui telah dicabuli guru madrasahnya. Pihaknya mengaku akan mendampingi para korban dugaan pencabulan tersebut untuk melapor ke polisi.
"Kami melakukan assesment ke salah satu rumah korban, dan para korban berkumpul di sini. Kami menanyai korban satu per satu. Tadi tujuh korban didampingi ibunya yang kumpul," kata Fathurohmah di rumah korban, Rabu petang 20 September 2023.
Dia menjelaskan, kejadian itu berawal saat korban belajar di madrasah dan masing-masing korban mengalami pelecehan seksual. Terduga pelaku MK sering meraba-raba payudara dan alat kelamin para korbannya.
Bahkan sebaliknya, korban juga diminta memegang dan meremas-remas alat kelamin terduga pelaku. Dari assesment ini, ada 15 korban yang terdata, namun ada dua korban lagi yang masih dalam konfirmasi.
"Ada informasi masuk lagi, kemungkinan ada dua korban lagi yang belum bisa dikonfirmasi. Orang tua korban sudah komitmen dari yang tadi hadir sebanyak 7 orang tua korban akan melaporkan ke aparat penegak hukum mau ke Polres Brebes," tandasnya.
Terduga pelaku diketahui belum pernah penikah meskipun usianya sudah 52 tahun. Saat didesak warga di kantor balai desa, terduga pelaku mengaku mencoba memancing libido dengan sasaran para muridnya.
Perangkat Desa Sengon, Akhmad Mubarok membenarkan kalau ada sejumlah warga yng menggerudug di kantor kepala desa. Sedikitnya ada 16 orang tua korban yang mendatangi kantor balai desa untuk melakukan klarifikasi terhadap terduga pelaku berinisial MK.
Dia menyebutkan, kalau terduga pelaku koperatif dan mengakui perbuatannya di hadapan orang tua korban dan pemerintah desa. Ada 19 sampai 20 orang tua korban yang mendatangi kantor balai desa.
"Jumlah korban antara 19 atau 20 anak yang merupakan muridnya di madrasah. Mereka juga siswa kelas 3 dan 4 SD," pungkasnya.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: