Cegah Stunting, Kader Posyandu Luwungbata Diberi Pemahaman Terkait PMBA

RADAR TEGAL - Puluhan Kader Posyandu di Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung diberi pemahaman terkait Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di Aula desa setempat, Kamis 14 September 2023. Pelatihan PMBA ini tidak lain adalah upaya pencegahan stunting pada anak.

Puluhan Kader Posyandu yang tersebar di 10 pos yang ada di Desa Luwungbata ini mendapatkan materi PMBA dari tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas Luwunggede. Yakni, nakes Ahli Gizi Puskesmas Luwunggede, Annis Marfu'andini, A.Md.Gz dan Ismatul Maulah, S.Gz.

Keduanya menyampaikan, PMBA menjadi salah satu faktor penting dalam pengentasan stunting. Harapannya, dengan pemberian materi ini para kader posyandu dapat mengedukasi ibu balita di posyandu masing-masing terkait pemberian makan bagi bayi dan anak yang tepat.

“Salah satunya sesuai anjuran pemberian makan yang menperhatikan usia, frekuensi, jumlah, tekstur, variasi makanan, pemberian yang responsif dan kebersihan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, konsep PMBA sendiri dimulai sejak bayi baru lahir hanya diberi Air Susu Ibu (ASI) saja sampai usia 6 bulan. Dan berlanjut sampai usia 2 tahun dibarengi pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dimulai sejak usia 6 bulan.

“Jika nanti dengan pelatihan ini kader bisa menerapkannya di lapangan, harapan kami pengentasan stunting bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Luwungbata Sugani melalui Sekertaris Desa (Sekdes) Duniksan mengatakan, kegiatan ini sangat penting dalam membantu program pemerintah dalam pengentasan stunting. Sehingga, dia berharap para kader posyandu dapat menerapkan pengetahuan dari pelatihan tersebut di lapangan.

“Harapan kami juga, kader posyandu nantinya bisa menyampaikan informasi apa yang didapat hari ini kepada masyarakat lainnya. Sehingga, tujuan pengentasan stunting dapat terwujud dengan baik,” tutupnya.

Hadir pula dalam acara tersebut, Ketua BPD Desa Luwungbata Usman, Bidan Desa Tri Fitriana Sakti dan Dewi Mulyani. Serta Kader Pembangunan Manusia (KPM) Sudarman, Cumiasih dan Juhaeni.***

Sumber: