Gegara Ini Petani Pemalang Tak Nikmati Harga Jahe Naik

Gegara Ini Petani Pemalang Tak Nikmati Harga Jahe Naik

Petani menunjukan Jahe emprit yang baru diambil di lahan dengan kondisi yang bagus dan harga yang naik saat ini.-Siti Maftukhah-

RADAR TEGAL - Harga jahe di tingkat petani saat ini mulai naik, setelah sebelumnya sempat turun drastis.

Saking murahnya harga jahe waktu itu, sampai-sampai petani di Pemalang tidak melakukan panen.

Mereka memilih membiarkan jahe tetap tumbuh di ladang kendati sudah waktunya di panen.

Kini harga jahe mulai merangkak naik. Namun sayang, petani jahe di Pemalang tidak bisa menikmati naiknya harga jahe.

BACA JUGA:Sumber Air Bersih Warga Lereng Gunung Slamet Mengering, PPKBD Pemalang Gelontorkan Bantuan

BACA JUGA:Beli Obat Terlarang di Online Shop Lalu Diedarkan, Warga Petarukan Pemalang Diringkus Polisi

Hal itu terjadi jarena petani tidak bisa panen. Sebab jahe di lahan mereka telah busuk akibat tidak dipanen saat harga hancur beberapa waktu lalu.

Nikmah, petani jahe Desa Jurangmangu Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang mengatakan, jahe di lahan miliknya yang bisa dipanen hanya sedikit. 

"Banyak yang busuk karena sudah terlalu tua, akibat tidak dipanen saat harga murah beberapa waktu lalu," katanya, Kamis 7 September 2023.

Menurut Nikmah, kenaikan harga jahe sekarang ini memang tidak memberi keuntungan besar bagi petani.

BACA JUGA:Kebakaran TPA Pesalakan Pemalang, Polisi Buka Pengobatan Gratis dan Bagi-bagi Masker

BACA JUGA:Terjaring Operasi Zebra Candi 2023, Pengendara di Pemalang Malah Dapat Beras

Namun harga saat ini terbilang lebih bagus dibanding sebelumnya.

"Sebelumnya harga hancur, petani tidak dapat untung, hanya hanya capek saja. Sekarang harga naik menjadi Rp8.000 perkilogram dari sebelumnya Rp4.000 perkilo," tambah Nikmah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: