Terdampak Badai El Nino, 450 Hektar Padi di Kabupaten Tegal Terancam Gagal Panen

Terdampak Badai El Nino, 450 Hektar Padi di Kabupaten Tegal Terancam Gagal Panen

Petani mengeluhkan sawah padinya yang kekeringan akibat badai el nino--

RADAR TEGAL - Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal terancam gagal panen akibat kekeringan. Hal itu, menyusul dampak badai El Nino yang saat ini melanda wilayah Indonesia.

Karenanya, para petani berharap pasokan air dari bendung cacaban bisa ditambah. Sehingga, dapat mengurangi kerugian para petani akibat badai El Nino tersebut.

Petugas Pengelola Debit Air Waduk Cacaban Samad mengatakan akibat terdampak badai El Nino, sebanyak 450 hektare lahan padi kekeringan. Hal itu, baru terjadi di tahun ini, sementara tahun-tahun sebelumnya tidak.

"Ini baru tahun ini karena adanya El Nino itu, sehingga banyak yang terancam gagal panen,"katanya.

Karena kondisi itu, kata Samad, para petani berharap agar pasokan air dari waduk Cacaban dapat ditambah. Sehingga, dapat menyelamatkan tanaman padi yang saat ini ada.

"Kalau nanti bisa ditambah sebanyak 1.000 liter per detik selama 14 hari, maka bisa menyelamatkan 70 persen padi. Memang tidak bisa 100 persen panen, karena kondisi tanaman saat ini,"ujarnya.

Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal Ahmad Mulya Aji mengatakan selama ini para petani di lokasi tersebut memang mengandalkan air dari Waduk Cacaban. Karenanya, jika nanti ada penambahan 1.000 liter per detik, harapannya dapat menyelamatkan 70 persen dari 450 hektare tanaman padi saat ini.

Sementara Anggota DPR RI Dewi Aryani mengatakan setelah mendapatkan laporan adanya lahan pertanian yang kekeringan akibat badai El Nino, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BBWS. Pihaknya langsung menyampaikan keinginan petani untuk bisa mendapatkan tambahan pasokan air.

"Saya sampaikan kondisi di lapangan, ada lahan padi yang terancam gagal panen. Sehingga, butuh tambahan air agar itu bisa di selamatkan,"katanya.

Menurut Dewi, kalau saat ini bisa diselamatkan, maka masa tanam mendatang petani bisa mengantisipasi dengan menanam yang lain. Tetapi, kalau sekarang tidak bisa panen, maka petani akan rugi dua kali.

"Saya juga sampaikan kondisi petani saat ini dan tadi hasilnya, mau ada penambahan air sebanyak 1.000 liter per detik selama 14 hari,"tandasnya. ***

Sumber: