Kasus Stunting Brebes Peringkat Pertama di Jawa Tengah, DASHAT dan GASPOL Digeber Lagi

Kasus Stunting Brebes Peringkat Pertama di Jawa Tengah, DASHAT dan GASPOL Digeber Lagi

OLAHAN - Narasumber menggelar demonstrasi cara memasak olahan makanan bernutrisi untuk menurunkan kasus stunting Brebes.-SYAMSUL FALAQ-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Kasus stunting Brebes saat ini masih menempati peringkat pertama di Jawa Tengah. Karenanya Program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT-red) dan Gerakan Atasi Stunting Peduli Donasi Telur (GASPOL-red) terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Brebes. 

Kegiatan untuk mengurangi kasus stunting Brebes ini menyasar 3.054 bayi dua tahun yang tersebar di 292 desa dan lima kelurahan pada 17 kecamatan. Program kolaboratif melibatkan pemdes melalui Alokasi Dana Desa maupun Dana Desa juga terus dimaksimalkan.

Kepala DP3KB Brebes Akhmad Ma'mun menjelaskan, sejak diluncurkan pada awal April 2023 lalu GASPOL terus digenjot. Tujuannya, agar pendampingan semua target balita stunting bisa tercover program sehingga kasus stunting Brebes bisa berkurang.

Evaluasi berkala akan dilakukan sebagai upaya pembenahan teknis penanganan kasus stunting Brebes.

"Penanganan prioritas stunting 2023 ini, fokus pada bayi umur 6 bulan hingga dua tahun. Programnya, baik DASHAT dan GASPOL dengan PMT khusus olahan protein hewani (telur-red) paling mudah," jelasnya.

BACA JUGA:Keren Nih! Prevalensi Stunting Kabupaten Tegal Turun 5,7 Persen Poin

BACA JUGA:Gebyar Posyandu di Brebes, Ketua FKPI Bilang Pemimpin Harus Peduli Stunting

Sementara itu, Kabid Pemsosbud Baperlitbangda Rela Rahayuningsih menyampaikan, mekanisme pendampingan PMT protein hewani dari telur ayam dipatok Rp16.500. Nominal itu, digelontorkan selama 90 hari (3 bulan-red) dengan menu olahan Dapur Anak Sehat Atasi Stunting (Dashat-red). Dengan melibatkan bidan desa, TP PKK hingga Tim Pendamping Keluarga.

"Pendistribusiannya, langsung mengawal PMT dikonsumsi balita sasaran. Untuk memastikan, upaya penurunan kasus stunting Brebes terealisasi dengan baik," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinkes Brebes Ineke Tri Sulistyowati menambahkan, berdasarkan hasil SSGI persentase kasus stunting di Kabupaten Brebes masih menempati peringkat pertama di Jawa Tengah. 

Yakni, dari 26 persen naik menjadi 29,1 persen hingga akhir 2022. Sehingga, penanganan kasus stunting Brebes fokus pada bayi enam bulan hingga dua tahun. 

"Harapannya, kolaborasi dan sinergitas PMT sebagai upaya penurunan kasus stunting Brebes bisa lebih maksimal," tandasnya. ***

Sumber: radartegal.disway.id