Kasus DBD di Brebes Masih Cukup Tinggi

Kasus DBD di Brebes Masih Cukup Tinggi

Pasien DBD di Brebes saat mendapatkan perawatan di RSUD Brebes.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Hingga Agustus ini, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Brebes masih tergolong tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Brebes mencatat ada 498 kasus DBD yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kabupaten Brebes.

Sekretaris Dinkes Brebes, Imam Budi Santoso, kepada wartawan mengatakan, bahwa dari total 498 kasus DBD dari Januari hingga pertengahan Agustus di Kabupaten Brebes, 7 pasien meninggal dunia.

"Rata-rata pasein balita dan penyebab meninggalnya karena terlambat dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Terpisah Direktur RSUD Brebes dr. Rasipin melalui Wadir Pelayanan dr.Aries Suparmiati, SpA menuturkan, total hingga Agustus ini ada 177 pasien DBD yang di rawat di rumah sakit RSUD Brebes. Padien didominasi pasien anak di bawah lima tahun (balita).

"Termasuk yang meninggal, semuanya adalah psien balita. Rata-rata pasien DBD yang meninggal dunia, karena kondisinya sudah kritis saat dirujuk ke RSUD," jelasnya.

Aries menambahkan, dengan teritorial tropis dan luasnya sebaran wilayah membuat Kabupaten Brebes menjadi endemis Demam Berdarah. Terbukti, setiap bulan RSUD Brebes merawat pasien dengan gejala demam tinggi. Setelah dilakukan pemeriksaan sampel darah, hasil diagnosa positif DB.

"Kebanyakan yang menjadi kendala, pasien terlambat dirujuk untuk perawatan intensif. Sehingga, kondisi kritis pasien mempengaruhi penanganan medisnya," jelasnya.

Aries menambahakn, banyaknya pasien DBD balita karena imunitasnya belum maksimal. Sehingga, kondisi kritis pasien balita sangat rentan terjadi fatalitas jika terlambat dirujuk ke rumah sakit. Termasuk, upaya penganan optimal khusus pasien anak difokuskan pada bangsal Anggrek.

"Kami menghimbau, kepada orang tua khusunya, bilamana mendapati anaknya mengalami gejala DBD seperti panas tak kunjung turun, untuk segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat. Hal ini agar anak bisa segera tertangani untuk mendapatkan perawatan medis," pungkasnya.***

Sumber: